Bendungan Tugu Trenggalek, Antara Manfaat Dan Resiko
Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, merupakan proyek strategis nasional yang direncanakan pada tahun 1984 dan sudah beroperasi sejak 30 November 2021 setelah diresmikan Presiden Joko Widodo. Bendungan yang dibangun dengan anggaran kurang lebih 1,7 Triliun tersebut memiliki daya tampung air 12 juta meter kubik dengan tinggi 89,85 meter, panjang 475 meter, dan luas genangan 41,8 hektare. Pembangunan bendungan tersebut diproyeksikan memiliki beragam manfaat diantaranya adalah pengairan, pembangkit listrik, wisata serta pengendalian banjir di Trenggalek.
Manfaat Pembangunan Bendungan Tugu Trenggalek
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Pembangunan bendungan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah hilir, yang diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan. Selain itu, kehadiran bendungan membuka peluang di sektor pariwisata, yang dapat menciptakan lapangan kerja baru di wilayah hulu, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Ketahanan dan Pengendalian Air
Bendungan berfungsi untuk mengatur pasokan air, yang sangat penting dalam sektor pertanian. Ketersediaan air yang stabil dapat meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi risiko gagal panen. Selain itu, bendungan juga berperan dalam mengendalikan banjir saat musim hujan di wilayah hilir, serta melindungi aset, infrastruktur, dan keselamatan masyarakat.
Peningkatan Infrastruktur
Proyek pembangunan bendungan dapat mendorong peningkatan infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain itu, terdapat potensi pemanfaatan bendungan sebagai sumber energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Resiko Pembangunan Bendungan Tugu Trenggalek
Relokasi dan Pembebasan Lahan
Pembangunan bendungan membutuhkan pembebasan lahan dan relokasi penduduk di wilayah terdampak. Proses ini seringkali menimbulkan masalah, terutama jika ganti rugi dinilai tidak adil oleh masyarakat. Hal ini dapat memicu ketidakpuasan dan konflik sosial serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Meskipun produktivitas pertanian di wilayah hilir meningkat, masyarakat di wilayah hulu justru berisiko mengalami penurunan produktivitas karena lahan mereka tergenang atau akses ke sumber daya terganggu. Ketimpangan ini dapat memperbesar kesenjangan sosial dan ekonomi antara masyarakat di wilayah hulu dan hilir.
Dampak terhadap Lingkungan
Pembangunan bendungan berpotensi mengganggu ekosistem lokal. Flora dan fauna yang sebelumnya menempati kawasan tersebut akan kehilangan habitatnya. Selain itu, perubahan pola aliran air dapat berdampak negatif pada sistem aliran sungai secara keseluruhan.
Kesimpulan
Pembangunan Bendungan Tugu Trenggalek membawa dampak yang kompleks. Di satu sisi, proyek ini berpotensi memberikan manfaat besar dalam bidang pertanian, pariwisata, infrastruktur, dan pengendalian air. Namun di sisi lain, juga menimbulkan tantangan sosial dan lingkungan yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk melakukan perencanaan yang matang, transparan, dan partisipatif. Pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan menjadi kunci untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat sosial, ekonomi, dan budaya dari proyek ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI