Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa Universitas Siber Asia - Pembelajar Sepanjang Masa

Pencari informasi, mempelajarinya, mencernanya, mengkajinya, mendiskusikannya, mengujinya, dan mengimplementasikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit Tidak Menular (PTM) Begitu Dekat dengan Kita

8 Juli 2019   17:50 Diperbarui: 10 Juli 2019   10:04 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/sutopopurwo

Penyakit Tidak Menular (PTM) Begitu Dekat Dengan Kita & Cancer Survivor : Bapak Sutopo Purwo Nugroho (Alm.), Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 


Kematian adalah rahasia Alloh SWT, yang menjadi misteri bagi tiap manusia, agar kita semua mempersiapkan diri, karena semua akan melewatinya. Penyebab kematian itu sendiri banyak ragamnya, salah satunya disebabkan oleh sakit atau penyakit yang didera atau diidapnya. Berdasarkan sumber literasi penulis penyakit dibedakan menjadi penyakit menular (yang bisa ditularkan) dan penyakit tidak menular. Artikel dengan judul Penyakit Tidak Menular Begitu Dekat Dengan Kita akan penulis coba angkat dalam uraian catatan blog kali ini dengan dikaitkan kasus terkini yakni meninggalnya salah satu pejabat negara yang cukup terkenal akibat kanker, dimana kanker bisa di kategorikan sebagai penyakit tidak menular (red: noto).

Innalillahi Wa Inna Illahi Raji'uun,... ikut berbelasungkawa yang mendalam atas wafatnya Bapak SUTOPO PURWO NUGROHO, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), tepatnya kemarin hari minggu, 07 Juli 2019 sekira pukul 02:00 waktu Guangzhou-Cina, atau pukul 01:00 WIB, selang 1 hari tulisan ini dibuat. Semoga almarhum diterima amal ibadahnya, dalam Iman Islam-nya, dimaafkan segala dosanya dan ditempatkan ditempat yang mulia di sisi Alloh SWT, aamiin. 

Seperti kita ketahui beliau sering muncul di media-media nasional baik TV, Radio, cetak, maupun media online lainnya, terkait tugas dan peran aktif beliau sebagai bagian dari Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB yang berhubungan dengan bencana dan penanggulanganya. Dikenal banyak orang sebagai pejabat yang sering muncul di publik, beliau juga diketahui seoraang Cancer Survivor. Beliau diketahui mengidap kanker paru yang sudah metastase (menyebar) ke beberapa organ lainnya. Sebagai seorang yang sedang berjuang melawan kanker yang diidapnya, diketahui beliau masih tetap aktif bekerja, dan sambil usaha diterapi hingga akhir hayatnya, salah satunya sedang berobat ke Ghuangzou-Cina, seperti dikutip dari Instagram pribadinya beliau @sutopopurwo , status posting IG 15 Juni 2019.

Apa itu Kanker? 

Penulis coba mencari rujukan informasi artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit kanker, salah satunya dari websitenya Kemenkes RI , didapati informasi bahwa : 

"Penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular (PTM) yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Sel kanker bersifat ganas dan dapat menginvasi serta merusak sel-sel normal di sekitarnya sehingga merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran (metastasis) sel kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening. Sel penyakit kanker dapat berasal  dari semua unsur yang membentuk suatu organ, dalam perjalanan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa tumor. 

Kanker menyerang siapa saja baik pria maupun wanita, anak-anak ataupun dewasa. Banyak sekali jenis kanker yang menyerang manusia, namun ada beberapa jenis kanker sering menyerang pada jenis kelamin, atau umur tertentu. Contohnya: Kanker yang sering muncul pada pria, yaitu: kanker paru, kanker kolorektal, kanker prostat, kanker hati dan nasopharing. Lalu, jenis kanker yang sering dialami oleh wanita adalah kanker payudara, kanker leher rahim, kanker kolorektal, kanker ovarium, kanker paru. Sedangkan kanker yang sering terjadi pada anak-anak adalah kanker retinoblastoma dan kanker darah (leukimia)."

Pengertian kanker kalau dikutip dari Yayasan Kanker Indonesia adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. 

Jika melihat kasus kanker yang diidap beliau almarhun bapak Sutopo, informasi yang didapat kondisinya sudah metastase atau menyebar ke jaringan ke organ lain, yang biasanya berpotensi tinggi menimbulkan kematian jika sudah sampai tahap tertentu, yakni tahap stadium empat.  Pada stadium IV ini, sel kanker yang semula berada di satu tempat sudah menyebar, setidaknya sampai ke 1 jaringan organ tubuh lain. Penyebaran sel kanker ini dikenal dengan istilah metastasis sel kanker. Ketika kanker sudah menyebar, maka akan semakin sulit untuk mengendalikannya. Tujuan utama penatalaksanaan bagi kanker stadium IV, umumnya adalah untuk menghentikan, setidaknya menghambat pertumbuhan sel kanker, dan mengurangi keluhan yang diderita ( seperti dilansir dari alodokter.com). 

Kondisi seperti ini juga yang dialami sebelumnya oleh Ibu Ani Yudhoyono, istri tercinta mantan presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono meninggal dunia usai menjalani perawatan medis beberapa bulan di National University Hospital (NUH), Singapura, pada Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu Singapura. Ani meninggal karena penyakit kanker darah yang dideritanya. Begitu juga almarhum Uztadz Arifin Ilham, yang mengembuskan napas terakhirnya, Rabu (22/5/2019), setelah berjuang melawan penyakit kanker nasofaring, dan kanker kelenjar getah bening, dan dirawat disalah satu rumah sakit Penang, Malaysia. Kasus-kasus serupa juga sering kita lihat disekitar kita, dimana sepertinya angka kejadiannya semakin banyak, dan potensi menyebabkan kematiannya sangat tinggi (red: noto).

Dalam artikel kesehatan yang dimuat dalam websitenya Kementrian Kesehatan RI (depkes RI), disebutkan bahwa penyakit kanker dikategorikan penyakit tidak menular (PTM).

Apa itu yang dimkasud Penyakit Tidak Menular (PTM)?

WHO sebagai lembaga kesehatan dunia, menyebutkan bahwa NCD (Noncommunicable diseases) atau Penyakit tidak menular, juga dikenal sebagai penyakit kronis, cenderung berlangsung lama dan merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku.

Jenis utama NCD adalah penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan stroke), kanker, penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit paru obstruktif kronis dan asma) dan diabetes. NCD mempengaruhi orang-orang di negara berpenghasilan rendah dan menengah secara tidak proporsional di mana lebih dari tiga perempat kematian NCD global - 32 juta - terjadi.

Fakta-fakta kunci Menurut WHO :

  1. Penyakit tidak menular (NCD) membunuh 41 juta orang setiap tahun, setara dengan 71% dari semua kematian secara global.
  2. Setiap tahun, 15 juta orang meninggal karena NCD antara usia 30 dan 69 tahun; lebih dari 85% dari kematian "prematur" ini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
  3. Penyakit kardiovaskular penyumbang sebagian besar kematian NCD, atau 17,9 juta orang setiap tahun, diikuti oleh kanker (9,0 juta), penyakit pernapasan (3,9 juta), dan diabetes (1,6 juta).
  4. Keempat kelompok penyakit tersebut (pada nomor 3) mencakup lebih dari 80% dari semua kematian dini NCD.
  5. Penggunaan tembakau, aktivitas fisik, penggunaan alkohol yang berbahaya dan diet yang tidak sehat semuanya meningkatkan risiko kematian akibat NCD.
  6. Deteksi, penyaringan dan pengobatan NCD, serta perawatan paliatif, merupakan komponen kunci dari respons terhadap NCD.

Mengutip dari halaman wikipedia, penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit yang tidak menular langsung dari satu orang ke orang lain. NCD termasuk penyakit Parkinson, penyakit autoimun, stroke, sebagian besar penyakit jantung, kanker, diabetes, penyakit ginjal kronis, osteoartritis, osteoporosis, penyakit Alzheimer, katarak, dan lain-lain. NCD mungkin kronis atau akut. Sebagian besar tidak menular, walaupun ada beberapa penyakit menular yang tidak menular, seperti penyakit parasit di mana siklus hidup parasit tidak termasuk penularan langsung dari host ke host.

Hasil RISKEDAS 2018  terkait Penyakit Tidak Menular (PTM) 

Kementerian Kesehatan RI telah menyelesaikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan secara terintegrasi dengan Susenas Maret (Badan Pusat Statistik). Terintegrasinya riset ini sangat penting karena dimungkinkan analisis yang lebih mendalam. Status kesehatan dan determinan kesehatan bisa dilihat dari faktor sosial ekonomi, sehingga informasi yang dihasilkan lebih komprehensif.

Dikutip dari halaman website Kemenkes RI disebutkan bahwa pengumpulan data Riskesdas yang dilakukan pada 300.000 sampel rumah tangga (1,2 juta jiwa) telah menghasilkan beragam data dan informasi yang memperlihatkan wajah kesehatan Indonesia. 

Data dan informasi ini meliputi :

  1.  Status Gizi; 
  2. Kesehatan Ibu; 
  3. Kesehatan Anak; 
  4. Penyakit Menular; 
  5. Penyakit Tidak Menular(PTM),
  6. Kesehatan Jiwa, dan 
  7. Kesehatan Gigi Mulut; 
  8. Disabilitas dan Cidera; 
  9. Kesehatan Lingkungan; 
  10. Akses Pelayanan Kesehatan; dan 
  11. Pelayanan Kesehatan Tradisional.

Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi.

Prevalensi kanker naik dari 1,4% (Riskesdas 2013) menjadi 1,8%; prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%; dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%; dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%.

Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur.

Sejak tahun 2013 prevalensi merokok pada remaja (10-18 tahun) terus meningkat, yaitu 7,2% (Riskesdas 2013), 8,8% (Sirkesnas 2016) dan 9,1% (Riskesdas 2018). Data proporsi konsumsi minuman beralkohol pun meningkat dari 3% menjadi 3,3%. Demikian juga proporsi aktivitas fisik kurang juga naik dari 26,1% menjadi 33,5% dan 0,8% mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan. Hal lainnya adalah proporsi konsumsi buah dan sayur kurang pada penduduk 5 tahun, masih sangat bermasalah yaitu sebesar 95,5%.

Penyakit Tidak Menular (PTM) bisa dikatakan begitu dekat dengan kita karena faktanya angka kejadianya tiap waktu makin meningkat, dan berdasarkan penelitian banyak dikaitkan dengan faktor gaya hidup dan perilaku manusia di era modern yang makin kompleks. Perilaku dan aktivitas itu sangat mempengaruhi kualitas derajat kesehatan manusia saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun