Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Nyanyian Anak Rantau "Rindu Kampung" - Chapter 6

24 Maret 2024   11:46 Diperbarui: 24 Maret 2024   12:46 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kesabaran dalam menghadapi masalah dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya "terkadang bukan tidak mau melibatkan orang lain", karena tidak mau merepotkan biar biasa dan paham bahwa setiap masalah pasti ada solusinya, akan datang kematangan dari sisi ucapan dan perilaku dimanapun berada "baik di tempat kerja, bersama teman, di tengah keluarga, dan lain sebagainya".

Ingat !!! anak rantau "jangan dikit-dikit nelpon orang tuanya di kampung" padahal masalah masih bisa diselesaikan secara individu, ini akan terlihat seorang anak rantau yang membentuk pola pikir dirinya sendiri "dari setiap masalah yang dihadapinya".

"Memang sih semua keluarga dan saudara di kampung, tidak mengharapkan yang lebih apalagi kekayaan 'yang penting anaknya bisa makan dan bisa berkumpul bersama disaat lebaran Idul Fitri atau Idul Adaha dan selalu sehat' itu kebih dari cukup dan segalanya". - Noto Susanto.

3. Semangat dan Pantang Menyerah:

Anak rantau harus memegang kebiasaan dan karakter yang kuat "seperti istilah tahan banting" untuk bisa menghadapi tantangan dan kesulitan apapun yang dirantauan. Jangan mudah menyerah, tetap optimis mempunyai semangat perjuangan yang tinggi demi kehidupan akan datang yang banyak problematika tentunya semakin dinamis.

Garis bawahi ya untuk anak rantau? Pegang kepercayaan orang lain "Jujur dan tanggung jawab" baik kepada teman, tetangga, boss tempat kerjaan, majikan, orang lian yang mungkin bisa terlibat dalam kehidupan Anda. Ini penting juga, harus saling tolong menolong satu sama lain terutama teman dekat, komunitas anak rantau dan lain sebagainya. Sehingga nilai-nilai dan makna kehidupan di perantauan semakin mengikat di "hati dan pikiran Anda".

Ciptakan juga suasana perbedaan dengan beda-beda "suku, ras, agama, dan ethis lainnya" atau latar belakang yang berbeda-beda juga "hargai perbedaan dan bangun persamaan menjadi kekuatan dalam persahabatan di perantauan". Boleh pilah-pilih untuk berteman, tapi pegang prinsip "jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh" nanti akan merasakan yang sebenarnya dari pengalaman Anda sebagai anak rantau.


"Asam, manis, pahit, pedas "sudah kami rasakan" apapun hasilnya kami berpasrah kepada Allah SWT melalui jalan "Nasib dan Takdir" kami percaya bahwa perjuangan tidak ada yang sia-sia, semua pasti akan membawa hasil yang memuaskan". - Noto Susanto.

Jadi, anak rantau itu setia dan romantis yang penuh kisah manis yang terkikis, dalam hati yang terlukis menjadi kenangan yang terindah dalam hidupnya. Maknai setiap perjalanan dan perjuangan yang penuh suka dan duka, tetap semangat dan teruslah kejar cita-cita sampai titik darah penghabisan.

Salam Makna Nyanyian Anak Rantau !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun