Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Nyanyian Anak Rantau "Rindu Kampung" - Chapter 6

24 Maret 2024   11:46 Diperbarui: 24 Maret 2024   12:46 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masih jelas kuingat
Saat-saat yang berat
Namun, meskipun lelah
Ku tak pernah menyerah".

Menjadi pengalaman pribadi dalam kondisi yang sulit, namun jiwa raga kami tetap semangat dan pantang menyerah dalam keadaan apapaun, sesungguhnya anak rantauan itu "secara mentalnya" sudah teruji yang penting masih bisa makan "walaupun masih ngos-ngosan".

Sebagai refrensi dari "Sumber: Musixmatch, penulis lagu: Indra Prasta,  lirik Di Perantauan Massive Music Entertainment, Pt. Musik Kita Publishindo".

Makna Dari Sebuah Perjuangan di Perantauan:

1. Kemandirin Berpikir:

Anak perantauan sesungguhnya mendapatkan ilmu secara instan dengan sangat terpaksa atau istilah lain "sanggup atau tidak sanggup harus di prejuangkan" dengan tindakan yang berani dalam memberikan sikap dan perilaku yang positif kepada orang-orang atau objek tertentu terhadap situasi yang berada di lingkungan anak rantau tersebut.

Bertanggung jawab untuk dirinya sendiri, sedihnya anak rantau "suka dan duka" terkadang tidak perlu dipamerkan kepada orang lain yang penting bisa makan dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan, walaupun penghasilan tidak seberapa yang penting bisa membuat kedua orang tua dan saudara bangga.

Contoh dari pada kemandirian seperti "nyuci pakaian sendiri, gosok pakaian sendiri, bersih-bersih kos/kontrakan sendiri juga, mengurus dirinya sendiri, mengatur keuangan sendiri, intinya serba sendiri. Istilah yang membuat anak rantau kuat bertahan ditengah kesulitan apapun, asalkan pekerjaan masih berjalan untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari.

"Merantau itu mempunyai beban moral yang tinggi 'terkadang harus terlihat baik dan berpura-pura baik, biar terlihat kuat' meskipuan banyak kebohongan yang kami tutupi, demi menciptakan situasi penilaian negatif terhadap kami sebagai anak rantau". - Noto Susanto.

2. Kedewasaan Bertindak:

Kedewasaan akan muncul apabila seorang anak rantau dalam berucap dan bertindak "sudah menerapkan perilaku individu yang mencerminkan kemandirian", karena kedewasaan itu dinilai oleh orang lain "bukan dari diri Anda sendiri" artinya orang sekitarnya yang merasakan "bahwa Anda memang sudah terlihat dewasa" terutama menghadapi fenomena-fenomena di rantauan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun