Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pejabat Kita Korupsi, Bagaimana Nasib Bangsa?

2 Januari 2022   19:25 Diperbarui: 2 Januari 2022   22:14 2078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena pejabat masa depan tentu kita semua bisa anda dan saya juga artinya dengan melihat fenomena-fenomena korupsi yang merajarela atau semakin jadi dimana-mana, membuat masyarakat emosi kepada salah satu pejabat yang melakukan korupsi.

Bisa saja menyesal karena sudah memilih pejabat contohnya saat pemilihan kepala daerah, awalnya memilih karena sosok calon pejabat mempunyai keyakinan dan mempengaruhi masyarakat menarik simpatisan dengan janji-janji manis politik yang disampaikan melalui visi dan misi serta program yang akan di implementasikan saat terpilih nanti? Akhirnya pejabat tersebut terpilih menjadi kepala daerah, beberapa periode kedepannya masyarakat mendengar bahwa melakukan tindakan koruspsi tentunya tidak disangka atau tidak diduga juga.

Nah, selanjutnya bagaimana peran generasi penerus untuk mengikuti atau bertanding dalam arus politik tentu untuk menjadi pejabat daerah maupun pusat, ini harus melihat dari kejadian sebelumnya agar terhindar dari perbuatan atau tindakan korupsi. Karena hal yang sangat tersorot setelah menjadi pejabat, baik dari komunikasi, etika, moral, perilaku, harta kekayaan, kepedulian, dan kesadaran apapun itu pasti menjadi penilaian masyarakat. 

Oleh sebab itu, pejabat itu ibaratkan buah simalakama "baik" saja dibicarakan yang negatif oleh masyarakat apalagi sebaliknya pasti di caci maki bahkan dihina karena telah mengecewakan? Sulit ditebak bagaimana seharusnya memilih pejabat yang mempunyai integritas dan menghargai kejujuran serta sungguh-sungguh mengabdi kepada bangsa ini tentu bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia baik di kota sampai dengan pelosok desa. Lepas dari semua itu oknum, setidaknya bisa mewakilkan agar yang sedang menjabat saat ini dan akan menjadi pejabat masa akan datang "Jangan KORUPSI".

Dengan demikian suatu harapan yang mungkin sulit terjadi namun melalui goresan tulisan ini, siapa tahu bisa mengurangi korupsi walaupun tidak menghapus 100 % karena situasi dan kondisi tidak menentu lainnya. Bagaimana memutusnya pejabat baru tetap memupunyai integritas dan tidak mengikuti arus senior, aturan korupsi dipertegas hukumannya bahkan lebih "ekstreme" nya lagi nyawa taruhannya? Mungkin bisa hilang itupun tergantung pimpinan di negeri ini.

#Salam Anti Korupsi

#Basmi Korupsi

#Berantas Korupsi

#Usir Korupsi

#Pejabat Jangan Korupsi

#Generi Penerus Berintegritas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun