Mohon tunggu...
Norma DwiPuspita
Norma DwiPuspita Mohon Tunggu... Lainnya - Puspa

Saya seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Konsetrasi Jurnalistik yang masih dalam tahap belajar untuk menjadi seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Meningkatnya Penggunaan Sepeda di Tengah Pandemi Virus Covid-19

4 Juli 2020   15:14 Diperbarui: 4 Juli 2020   15:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di masa New Normal ini segala kegiatan telah kembali dilakukan, beberapa pusat perbenjaan, kantoran, dan toko-toko sudah dibuka. Demikian pulak dengan tempat-tempat wisata, tempat rekreasi, taman, ataupun tempat-tempat yang menimbulkan keramaian. Salah satunya seperti Stadion bola terbesar Gelora Bung Karno, Senayan, DKI Jakarta yang telah kembali dibuka dan dapat kembali digunakan oleh warga sekitar untuk kegiatan berolahraga. 

Salah satu olahraga yang sedang popular di kalangan masyarakat selama masa pandemi ini yaitu bersepeda. Kegiatan bersepeda ini terpantau melonjak drastis penggunanya, terlihat beberapa minggu terakhir ini pengendara sepeda terlihat memenuhi jalan-jalan di Jakarta dan daerah-daerah di pinggiran Ibu Kota. Motifnya macam-macam, ada yang bersepeda karena tak ingin berdesakan di dalam transportasi umum dan berpotensi tertular virus corona, ingin sehat dan bugar, ada pula yang sekedar jalan-jalan untuk mengusir kejenuhan.

Dilansir dari Kompas.Com. Meski demikian, terdapat sejumlah kriteria saat bersepeda agar bisa mendapatkan manfaat yang optimal.  Dokter umum dr Wahyu Tri Kusprasetyo mengatakan, bersepeda yang ideal seperti durasi hingga jarak tempuh ditentukan dari tujuan bersepeda bagi masing-masing orang. 

Jika orang berniat untuk diet dianjurkan selain tidak menumpu pada lutut, bersepeda harus dalam durasi yang mencukupi. Ia menjelaskan, 3-4 durasi atau jarak bersepeda biasanya setara dengan intensitas atau jarak jogging dengan nilai yang sama. Sementara dalam hal menjaga kebugaran, dapat dilakukan minimal dua jam dalam kondisi kecepatan yang stabil. Selain itu, perlu juga memastikan terpenuhinya kebutuhan cairan setelah olahraga, terutama di pagi atau siang hari.

"Biasanya bersepeda dianjurkan pada orang obesitas atau memiliki keluhan nyeri lutut akibat peradangan," tutur kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).

Lebih lanjut, Tri mengatakan bahwa orang dengan penyakit tertentu harus memperhatikan kebutuhan fisiknya, minimal terhidrasi yang cukup. Terlebih, di tengah pandemi saat ini di mana wajib menggunakan masker yang dapat mengurangi efisiensi pernapasan. Misalnya, pada orang dengan asma sebaiknya menghindari allergen atau mengonsumsi obat sebelum bersepeda. Tak hanya itu, tidak dianjurkan bersepeda dengan intensitas berat.

Ia menyampaikan, terutama bagi pria, bersepeda dalam durasi yang lama (lebih dari 4 jam) sebaiknya menggunakan sadel yang aman karena kemungkinan terjadi peningkatan suhu di sekitar daerah reproduksi yang dapat menurunkan produksi sel sperma. Sehingga walaupun kegiatan bersepeda memiliki banyak manfaat yang baik tubuh ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti yang telah dijabarkan diatas.

Dilansir dari Koran.Tempo.Co. Kegiatan bersepeda ini semakin populer bukan hanya di Negara kita saja Indonesia melainkan di sejumlah kota di dunia bahkan mulai dibuat jalur sepeda yang fleksibel, misalnya di Milan, Jenewa, Brussel, dan London. Itu demi menghindari kerumunan orang di transportasi umum yang bisa memicu penularan virus corona. Di Berlin, warga juga meminta jalur sepeda diperlebar demi menjaga jarak dengan persepeda lain.

Diperkirakan jumlah sepeda di seluruh dunia mencapai satu milyar, sementara mobil mencapai 1,5 milyar. Berikut ini dijabarkan data negara yang paling banyak warganya dalam menggunakan atau mengendari sepeda dalam kegiatan sehari-harinya. Urutan pertama ditempati oleh Negara Cina yaitu sebanyak 450 juta unit sepeda yang diguanakan.

Urutan ke-dua ditempati oleh Amerika Serikat sebanyak 100 juta unit sepeda, urutan ke-tiga ditempati oleh negara Jepang sebanyak 72,5 juta unit sepeda, dan negara-negara bagian lainnya. Indonesia menempati urutan ke-delapan sebanyak 22,3 juta unit sepeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun