Mohon tunggu...
Noralia Purwa Yunita
Noralia Purwa Yunita Mohon Tunggu... Guru - Guru, blogger, penulis pemula

Guru prakarya SMP NEGERI 8 Semarang Guru Kimia bimbingan belajar Ershanggono Penulis pemula Blogger pemula Pengajar TPA bimbingan belajar ENS STAN Pelatih ekstrakurikuler KIR

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

The Future Library

31 Mei 2020   16:00 Diperbarui: 31 Mei 2020   16:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Konsep perpustakaan di era digital haruslah diperbaharui. Ini agar fungsi dari perpustakaan itu sendiri tidak hilang. Sehingga, meskipun kecanggihan teknologi sudah berkembang dimana-mana, kehadiran perpustakaan masihlah dibutuhkan.

Pemanfaatan OER (Open Educational Resources)

OER atau yang dalam bahasa Indonesia adalah sumber pembelajaran terbuka merupakan sekumpulan dokumen atau media dalam bentuk elektronik yang berguna untuk tujuan pembelajaran, pendidikan, penelitian dan lainnya. 

Karena bersifat pembelajaran terbuka, maka dokumen atau media ini dapat diakses gratis oleh semua pengguna internet yang membutuhkan. Dikatakan oleh Prof Eko Indrajit bahwa pemanfaatan OER untuk perpustakaan sangatlah penting sebagi inovasi perpustakaan masa depan.

Buku-buku yang ada di perpustakaan diubah dalam bentuk elektronik yang dikenal dengan e book. Tidak hanya buku, media cetak seperti koran dan majalah pun juga dapat dielektronisasi. Dengan demikian, koleksi perpustakaan akan dengan mudah ditemukan oleh para pengunjung perpustakaan. 

Cukup dengan menggunakan search engine yang terhubung dengan data base daftar koleksi perpustakaan, kita akan cepat menemukan sumber belajar yang diinginkan. Ini akan menghemat waktu, efisien dan tentunya menghemat space / ruang simpan buku di perpustakaan.

Memberikan Fasilitas Coworking Space

Dilansir dari Wikipedia, kerja bersama (coworking) adalah cara bekerja dengan tempat kerja yang saling berbagi, biasanya di sebuah kantor dan kegiatan indepeden. Berbeda dengan lingkungan kerja pada umumnya, peserta kerja bersama biasanya bukan dari organisasi yang sama. Pemanfaatan Coworking ini dapat pula dijadikan solusi untuk menyiapkan perpustakaan era digital.

Prof Eko menuturkan, negara-negara maju seperti Australia, Inggris, Jerman, Amerika dan beberapa negara di benua Eropa, telah memanfaatkan fasilitas Coworking di perpustakaan nya. Hasilnya, meskipun teknologi sudah begitu canggih, menimba ilmu dari perpustakaan masihlah diminati. Bahkan, banyak para pembelajar yang betah berlama-lama di perpustakaan.

Pengubahan koleksi buku menjadi e book telah memberikan space tersendiri di perpustakaan. Banyaknya rak buku yang kosong dapat dimanfaatkan untuk tujuan lain. Ruang yang awalnya digunakan sebagai area pemajangan koleksi buku dapat dirombak menjadi beberapa ruang untuk memberikan mini seminar atau mini workshop.

 Tidak perlu lama, cukup 1 hingga 2 jam pemberian materi oleh narasumber handal di acara tersebut. Dengan demikian, dalam satu perpustakaan akan hadir beberapa tempat belajar baru yang dikemas dalam bentuk mini seminar atau workshop. Inilah yang dinamakan fasilitas Coworking space di perpustakaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun