Mohon tunggu...
Nor Kholis
Nor Kholis Mohon Tunggu... Freelancer - suka

sedang mengetik...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Green Filantropi dan Upaya Hadapi Krisis Pangan Kala Pandemi

5 Juni 2020   22:28 Diperbarui: 29 Juli 2020   11:31 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image: cnnindonesia.com

Hal senada turut disampaikan Khudhori anggota Kelompok Kerja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Pusat, menurutnya lebih baik mengoptimalkan lahan yang terbengkalai dari pada alih fungsi lahan. Langkah ini diangap lebih cepat dan tepat dalam mendongkrak tercukupinya kebutuhan bahan baku pangan.

Melalui masa-masa sulit sekarang dan yang akan datang, dibutuhkan kerjasama berbagai pihak. Salah satunya peran lembaga filantropi. Kehadiran lembaga umat ini tidak diragukan lagi apalagi dalam tataran grass root.

Namun bagaimana dengan defisit kebutuhan bahan pokok yang telah menjadi perhatian kita semua di tengah wabah saat ini? Sudah adakah startegi yang akan dilakukan dan mampukah lembaga filantropi turut mengambil bagian dalam menyelesaikan permasalah krisis pangan di masa yang akan datang?

Menuju Green Filantropi

Dari berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa peran lembaga filantropi mampu menunjukan kontribusi secara positif di masyarakat, baik dalam bidang kesehatan, pengentasan kemiskinan, 

Pemberdayaan sekonomi dan lain sebagaianya. Eksistensi lembaga filantropi mampu mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapai oleh masyarakat.

di Tengah pendemi saat ini lembaga filantropi punya andil yang cukup besar, mulai dari penyediaan APD, aksi langsung seperti penyemprotan, sampai dengan pembagian makanan bahan pokok dan masih sangat banya sekali peran strategis yang dilakukan dalam upaya penanganan covid -19 ini. Namun demikian dari banyak hal yang telah dilakukan  tersebut masih terbatas dalam skala prioritas jangka pendek.

Sementara untuk mengatasi defisit pangan di tengah pandemik saat ini, maka tidak cukup dengan pemberian bantuan tunia saja. Namun diperlukan upaya sustaineble untuk menopang kebutuhan dasar pangan.

Untuk itu diperlukan sebuah pendekatan guna memutus rantai ancaman defisit pangan di waktu yang akan datang, yakni melalui paradigma green filantropi. 

Secara garis besar dapat digambarakan bahwa di tengah kebutuhan masyarakat bahan pokok yang semakin meningkat. Terjadinya kelangkaan stok di berbagai daerah serta difisit pangan dalam skala global.

Sampai pemerintah melakukan kebijkan yang untuk memperluas lahan pertanian. Terlepas dari berbagai kritikan yang ada. Namun hal tersebut sudah sepatutnya mendapatkan perhatian yang serius juga dari para lembaga filantropi untuk turut melakukan persiapkan jika terjadi krisis pangan di tengah pandemi sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun