Mohon tunggu...
Nopian Teguh Susyanto
Nopian Teguh Susyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Janji Untuk Sebuah Kehormatan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kasus Haringga, Tolong Hentikan Rivalitas Kebablasan Ini

25 September 2018   14:14 Diperbarui: 26 September 2018   12:58 2073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu (23/9) kemarin Penulis bersama dengan empat teman menonton langsung pertandingan Persib vs Persija di tribun barat samping selatan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Sebuah pertandingan panas yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia. Perjuangan kami cukup panjang hanya untuk menyaksikan laga tersebut, dari pembelian tiket online yang sulit, penukaran tiket yang memakan antrian kurang lebih satu jam, bermacet-macet ria dalam perjalanan ke GBLA, sampai akhirnya mengantri lagi untuk masuk ke dalam tribun.

Tidak hanya sampai disitu, setelah bisa masuk dan duduk di tribun penonton pun kami harus merasakan perihnya gas air mata dari pihak keamanan yang sampai saat ini saya masih belum tahu untuk apa aparat menggunakan gas air mata tersebut, padahal kondisi dalam tribun saat itu terpantau kondusif.

Namun semua perjuangan tersebut akhirnya berakhir dengan indah setelah klub kebanggaan kami berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 3-2 lewat gol dari Ezechiel, Bauman dan Malisic.

Hal yang patut disyukuri karena membuat Persib bisa tetap mempertahankan posisi puncak klasemen sementara. Setelah pertandingan kami pun sholat maghrib dan isya di masjid dekat stadion lalu pulang dengan riang gembira menuju rumah masing-masing.

Sesampainya di rumah, Penulis dikagetkan dengan adanya kabar supporter Persija yang dikabarkan meninggal setelah dikeroyok oleh Bobotoh di tempat parkir GBLA.

Awalnya penulis tidak percaya soal kabar tersebut, karena situasi dan kondisi di dalam stadion cukup kondusif, jadi tidak mungkin ada kejadian tersebut, penulis pun berharap hal tersebut sekedar hoax yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

Namun rupanya kabar tersebut benar adanya, Haringga Sirila, supporter Persija, meninggal di dekat Gerbang Biru GBLA setelah dipukuli belasan Bobotoh.

Penulis yang tadinya begitu senang dengan kemenangan Persib menjadi sangat terpukul, marah dan kecewa mendengar kabar tersebut. Begitu biadab dan tidak berperikemanusiaannya mereka sampai tega membunuh seseorang hanya karena berbeda klub kebanggaan. Setan apa yang merasuki diri kalian dulur-dulurku?

Setelah menonton video yang sempat tersebar di internet, penulis juga merasa heran dengan aparat keamanan dan ribuan Bobotoh lain yang hanya melihat dan merekam kejadian tersebut tanpa ada usaha untuk melerai. Penulis yakin bahwa kalau saja ada sebagian Bobotoh dan aparat yang coba melerai mungkin nyawa Haringga masih bisa diselamatkan.

Haringga menjadi korban nyawa kesekian dari rivalitas kebablasan antara Bobotoh Persib dan The Jak Mania. Meninggalnya Rangga (2012) dan Ricko (2017) karena pengeroyokan di dalam stadion, seakan tidak menjadi pelajaran bagi kedua supporter untuk menahan diri dan berdamai untuk menghilangkan segala rivalitas yang sudah kebabalasan ini. Rivalitas yang sudah tidak sehat dan berbahaya, rivalitas kebablasan yang sepertinya terus dijaga oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun