Mohon tunggu...
noor johan
noor johan Mohon Tunggu... Jurnalis - Foto Pak Harto

pemerhati sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Harto Ikut Mendamaikan Konflik Palestina-Israel

16 Mei 2021   12:18 Diperbarui: 16 Mei 2021   13:29 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Bertemu Kembali Dengan Yitzhak Rabin                                 

          Jika sebelumnya pertemuan Presiden Soeharto dengan Perdana Menteri Yitzhak Rabin di Jakarta terkesan tertutup, pada pertemuan kedua di New York sangat terbuka karena disaksikan oleh seluruh delegasi dan pimpinan negara-negara yang hadir di sidang umum PBB.  

Saling Todong Laras Senjata                                                                                          

          Di lobi Hotel Waldorf Tower, New York, Amerika Serikat, tanggal 22 Oktober 1995, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dikelilingi empat pengawal berjalan menuju lift, hendak ke lantai 41, ke presidential suite, tempat Presiden Soeharto menginap.                                                                                                  

          Dapat dipastikan yang mengawal Perdana Menteri Yitzhak Rabin adalah prajurit-prajurit Mossad yang terbaik, karena sejak perang enam hari pada bulan Juni 1967 di mana Israel bertempur melawan Mesir, Jordania, dan Suriah, serta penembakan atlit Israel pada waktu Olimpiade di Jerman---keselamatan warga negara Israel kerap kali terancam pem-bunuhan, apa lagi keselamatan seorang Perdana Menteri. Dan dapat dipastisakan hotel tersebut sudah disteril terlebih dahulu oleh Mossad sebelum Rabin datang.

          Di lobi hotel rombongan itu disambut oleh Kawal Pribadi Presiden Soeharto yaitu Kolonel Syafri Samsudin bersama dua prajurit dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), mereka memperkenalkan diri sebagai protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), artinya mereka adalah personal resmi pengamanan Presiden Soeharto. Presiden Soeharto pada waktu itu adalah Ketua Org-anisasi Kerjasama Islam (OKI), hadir di New York untuk mengikuti Sidang Umum PBB.

          Beriringan mereka berjalan menuju lift. Pada saat hendak memasuki lift yang dapat memuat 12 orang itu, pengawal Perdana Menteri Yitzhak Rabin menghalangi Kolonel Syafrie dan dua orang Paspampres untuk ikut masuk ke dalam lift.  Safrie dan dua orang Paspampres diminta menggunakan lift yang lain hingga terjadi adu mulut antara pengawal Rabin dengan Safrie.

          Terjadi saling dorong karena Syafrie tetap kekeh hendak masuk ke dalam lift sesuai dengan protokol pengamanan Presiden Indonesia,  sedangkan pengawal Rabin, yang tentunya juga memiliki protokol pengamanan  Perdana Menteri Israel, tetap berkeras  tidak memperbolehkan Safrie dan dua Paspampres ikut masuk ke dalam lift.                                                                                                            

          Dengan gerakan sangat cepat, pengawal Rabin menghunuskan laras senapan otomatis Uzi dari balik jasnya dan menempelkan moncong laras senapan mungil paling canggih di dunia buatan Israel itu ke perut Sfafrie. Namun hampir berbarengan, Syafrie yang adalah prajurit Komando Pasukan Khusus, sudah menempelkan laras pistol Barretanya ke perut pengawal itu. Apa jadinya jika dua orang itu saling tembak?

          Insiden di depan pintu lift itu membuat Rabin cemas  lantaran dua prajurit Paspampres dan tiga pengawal Ritzak Rabin juga sudah bersiap dengan senjata mereka masing-masing.  Akhirnya salah seorang pengawal Rabin berkata; "Sorry I understand it", mengakui kesalahan dan arogansinya. Masing-masing secara bersama-sama memasukkan kembali senjatanya dan Safrie bersama dua orang Paspampres diperkenankan ma-suk ke dalam lift, ikut bersama rombongan Rabin naik ke lantai 41.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun