Mohon tunggu...
Lala
Lala Mohon Tunggu... Penulis

Suka nulis, suka mikir, kadang overthinking tapi produktif. Pernah ikut kursus psikologi dari Yale dan Mini MBA dari IBMI Berlin—karena belajar itu seru, apalagi kalau bisa dibagi. Sempat tercatat di Asian Book of Records, alhamdulillah bukan karena hal viral. Di Kompasiana, saya nulis buat ngobrol—dengan diri sendiri dan siapa pun yang nyempetin baca.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

I am Rich - Aplikasi iPhone Seharga Mobil yang Tidak Ada Gunanya

11 April 2025   08:00 Diperbarui: 10 April 2025   22:57 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"I Am Rich" --- Aplikasi iPhone Seharga Mobil yang Tidak Ada Gunanya

Dalam dunia teknologi, inovasi biasanya dihargai tinggi. Tapi ada satu kasus unik yang membuktikan bahwa kadang-kadang, kebodohan juga bisa dijual mahal --- bahkan sangat mahal.
Namanya "I Am Rich." Dirilis pada tahun 2008 oleh developer asal Jerman, Armin Heinrich, aplikasi ini dijual di App Store dengan harga $999,99, atau setara dengan harga sebuah motor atau bahkan mobil kecil bekas.

Apa yang kamu dapatkan dari aplikasi super mahal ini?
Jawabannya: nyaris tidak ada.
Saat dibuka, aplikasi ini hanya menampilkan ikon batu merah berkilau di layar, disertai dengan sebuah "mantra" yang berbunyi:

"Aku kaya. Aku layak. Aku sukses. Aku sehat. Aku produktif."

Itu saja.
Tidak ada fungsi tambahan, tidak ada fitur tersembunyi, tidak ada manfaat nyata. "I Am Rich" diciptakan hanya untuk satu tujuan sederhana: membuktikan kepada dunia bahwa kamu bisa membeli sesuatu yang tidak berguna hanya karena kamu mampu.

Cuma 8 Orang yang Membeli

Meskipun terdengar konyol, tetap ada delapan orang yang membeli aplikasi ini sebelum diturunkan dari App Store.
Sebagian pembeli kemudian mengaku bahwa mereka tidak sengaja membelinya --- mungkin karena penasaran atau karena antarmuka App Store waktu itu belum punya sistem konfirmasi pembelian seketat sekarang.

Namun ada juga yang sengaja membeli "I Am Rich" sebagai bentuk pamer kekayaan. Dalam logika mereka, memiliki aplikasi ini adalah status simbol, sama seperti memakai jam tangan super mahal atau mengendarai mobil sport eksotis.
Bedanya, aplikasi ini tidak bisa dipakai untuk apapun.

Hanya Bertahan Kurang dari 24 Jam

Tak lama setelah peluncurannya, "I Am Rich" langsung memicu kontroversi. Media global ramai membahasnya, sebagian besar mengejek keras ide di balik aplikasi ini. Banyak yang mempertanyakan bagaimana Apple bisa meloloskan sesuatu yang sebodoh ini ke dalam App Store, padahal Apple terkenal sangat ketat dalam kurasi aplikasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun