Kades Klaten Bagikan THR Rp200 Ribu per Warga, Termasuk Bayi: Langkah Inovatif atau Perlu Evaluasi?
Klaten, Jawa Tengah -- Kepala Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Iwan Sulistya Setiawan, menarik perhatian publik setelah membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp200.000 kepada setiap warga desanya, termasuk bayi yang baru lahir. Total dana yang dibagikan mencapai Rp457,8 juta untuk 2.289 jiwa yang terdaftar dalam Kartu Keluarga Desa Wunut.
Sumber Dana dari Pendapatan BUMDes
Pembagian THR ini tidak menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD), melainkan berasal dari pendapatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Kamulyan, yang mengelola objek wisata Umbul Pelem Water Park. Sejak dibuka pada 2018, wisata air ini telah menghasilkan omzet hampir Rp25 miliar.
Menurut Kades Iwan, kebijakan ini sudah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun-tahun sebelumnya, THR dibagikan per keluarga, namun tahun ini diberikan kepada setiap individu tanpa memandang usia atau status ekonomi.
Program Kesejahteraan Desa
Selain pembagian THR, hasil pengelolaan Umbul Pelem juga digunakan untuk berbagai program kesejahteraan, seperti:
Pemberian beras 10 kilogram setiap bulan kepada warga yang membutuhkan.
Pendanaan untuk program sosial dan infrastruktur desa.
Beragam Tanggapan Masyarakat
Sejumlah warga menyambut baik kebijakan ini karena dianggap membantu kebutuhan menjelang Lebaran. Namun, ada pula yang menyoroti perlunya evaluasi lebih lanjut terkait mekanisme pembagiannya agar lebih tepat sasaran.
Pihak desa menegaskan bahwa keputusan ini telah melalui musyawarah desa dan merupakan bentuk nyata dari keberhasilan pengelolaan BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan warga.
Kesimpulan
Pembagian THR di Desa Wunut menunjukkan bagaimana pengelolaan BUMDes yang baik dapat memberikan manfaat langsung bagi warga. Namun, transparansi dan evaluasi tetap diperlukan agar kebijakan ini dapat terus berjalan secara optimal dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Apa pendapat Anda?
Apakah kebijakan ini layak dicontoh desa lain?
Atau perlu ada evaluasi agar lebih tepat sasaran?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI