Mohon tunggu...
Lala
Lala Mohon Tunggu... Penulis

Suka nulis, suka mikir, kadang overthinking tapi produktif. Pernah ikut kursus psikologi dari Yale dan Mini MBA dari IBMI Berlin—karena belajar itu seru, apalagi kalau bisa dibagi. Sempat tercatat di Asian Book of Records, alhamdulillah bukan karena hal viral. Di Kompasiana, saya nulis buat ngobrol—dengan diri sendiri dan siapa pun yang nyempetin baca.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Stop menulis jurnal rasa syukur sebelum tahu ini

30 Maret 2025   17:30 Diperbarui: 30 Maret 2025   13:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. "Ini Akan Membuatmu Bahagia" (FAKTA: Bisa Jadi Bumerang!)

Jika jurnal syukur memang selalu berhasil, kenapa banyak orang yang tetap merasa stres meskipun sudah mencatatnya setiap hari?

Penelitian dari Journal of Positive Psychology (2023) menunjukkan bahwa:
30% partisipan justru merasa lebih buruk setelah menulis jurnal syukur karena mengalami "toxic positivity"
Memaksa diri bersyukur saat sedang sedih = menekan emosi asli, bukan menyelesaikannya

Kenyataan pahit: Jika Anda sedang mengalami masa sulit, menulis rasa syukur tanpa refleksi yang mendalam justru bisa membuat Anda semakin frustrasi.

2. "Orang Sukses Melakukan Ini" (FAKTA: Mereka Melakukan Lebih!)

Motivator sering mengatakan bahwa orang-orang sukses seperti Elon Musk dan Jack Ma selalu bersyukur. Tapi yang tidak mereka katakan adalah:

Syukur + Tindakan Nyata -- Musk bersyukur lalu kerja 100 jam/minggu
Syukur + Analisis Kegagalan -- Jack Ma tidak hanya bersyukur, tapi juga mencatat "3 kesalahan terbesar hari ini"

Jadi, jika Anda hanya menulis jurnal syukur tanpa bertindak, jangan berharap hidup akan berubah.

3. "Cukup 5 Menit Saja" (FAKTA: Itu Hanya Awal!)

Ada banyak artikel yang mengatakan bahwa menulis rasa syukur selama 5 menit sehari bisa mengubah hidup Anda.

Tapi penelitian dari Dr. Robert Emmons (pakar gratitude dari UC Davis) menemukan bahwa:
Efek nyata dari jurnal syukur baru terlihat setelah 90 hari konsisten
Harus dibarengi dengan "tindakan balas budi" seperti membantu orang lain atau memperbaiki kesalahan pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun