Mohon tunggu...
Aris Setya
Aris Setya Mohon Tunggu... Administrasi - Seniman

Seniman dari tanah Jawa yang tinggal di benua Eropa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Akhirnya, AADC2 Tayang Juga di Belgia

6 September 2016   02:47 Diperbarui: 6 September 2016   13:13 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa bulan yang lalu ketika teman-teman saya di Jakarta update status mereka di jejaring social media tentang film AADC2. Saya yang berada jauh dari tanah air hanya bisa gigit jempol kaki karena belum bisa menonton film tersebut. Ketika ada seorang teman yang berkunjung ke Belgia, saya sempat nitip untuk dibawakan buku kumpulan puisi dari film tersebut: 'Tidak Ada New York Hari Ini' hanya untuk sekadar ikut merasakan demam AADC2 di Indonesia.

Saya sempat mencari di Youtube film ini tapi ternyata kualitasnya tidak bagus dan membuat saya pusing jadi urung saya nonton. Beberapa waktu lalu ketika saya pergi ke KBRI di Brussels guna memperpanjang paspor, saya yang kebetulan sudah tamat saya melihat selebaran tentang acara AADC2 Goes to Europe yang akan digelar di Swiss, Jerman dan Belgia. Acara ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang ada di negara masing-masing.

Saya pun tertarik untuk datang karena ketika dulu film AADC pertama di putar begitu fenomenal dan menjadi salah satu film yang bisa dibilang sebagai awal kebangkitan kembali film Indonesia setelah sekian lama mati suri dan diisi oleh film esek-esek. Acara ini digelar di Kinepolis, Leuven, tanggal 4 September kemarin. Kenapa dipilih Leuven dan bukan Brussels yang adalah Ibu Kota Belgia? Karena Leuven terkenal dengan kota pelajar, banyak pelajar datang dari seluruh dunia untuk kuliah di sini, salah satunya adalah para mahasiswa Indonesia.

Selebaran yang saya dapat di KBRI Brussels/ dok.pribadi
Selebaran yang saya dapat di KBRI Brussels/ dok.pribadi
Suasana dilobby sebelum film dimulai/dok.pribadi
Suasana dilobby sebelum film dimulai/dok.pribadi
Kinepolis adalah salah satu jaringan bioskop yang besar di Eropa. Film dimulai sekitar jam satu siang. Para penonton sudah hadir sejak awal. Senang bisa ketemu orang-orang dari Indonesia. Ada yang datang dari luar Leuven, yakni dari kota-kota lain di Belgia, seperti Brussels, Ghent, Antwerpen, Brugges. Bahkan ada juga yang datang dari Jerman karena pas AADC2 diputar di Jerman, ia tidak bisa hadir.

Sebelum film diputar, ada kata sambutan dari anak-anak PPI Belgia yang diwakili oleh Krisna selaku ketua PPI Belgia, setelah itu ada kata sambutan juga dari dua pemain AADC2 yaitu Nicholas Saputra dan Adinia Wirasti, juga M Aan Mansyur selaku penulis puisi di film ini. Duta besar Indonesia untuk Belgia juga hadir bersama istri dan juga beberapa orang dari KBRI di Brussels. Ada sekitar 220-an orang yang menonton film ini.

Ardina Wirasti menyampaikan sambutan sebelum film dimulai/dok.pribadi
Ardina Wirasti menyampaikan sambutan sebelum film dimulai/dok.pribadi
Ketika Kresna sebagai ketua PPI di Brussels melakukan kata sambutan, dia sempat mengatakan jika acara ini adalah salah satu cara memperkenalkan film Indonesia ke orang-orang Belgia atau warga asing lainnya. Tapi yang saya lihat hampir semua penonton adalah orang Indonesia. Jika ada orang asing atau bule, itu karena mereka datang dengan suami atau istri mereka yang orang Indonesia dan bukannya orang asing yang sama sekali sengaja datang untuk menonton film ini.

Kurang tahu bagaimana anak-anak PPI melakukan promosi untuk acara ini, karena yang saya lihat hanya di KBRI dan juga Twitter dan FB saja. Kurang tahu jika mereka melakukan sosialisasi di kampus masing-masing. Tapi yang terjadi adalah, sebagian besar penonton adalah orang Indonesia yang berada di sini. Meski demikian, acara ini cukup sukses.

Nicholas Saputra yang juga menyampaikan sambutan sebelum film dimulai/dok.pribadi
Nicholas Saputra yang juga menyampaikan sambutan sebelum film dimulai/dok.pribadi
Untuk filmnya sendiri, bagi saya film ini terlalu biasa dan tidak seperti harapan saya sebelumnya. Ceritanya sedikit datar dan sedikit maksa kalo menurut pendapat saya pribadi. Tapi bukan berarti tidak ada yang menarik dari film ini. Setidaknya, orang-orang penasaran dengan para pemain dan kelanjutan cerita ini dari film yang pertama.

Yang menarik buat saya justru lokasi syutingnya di Yogjakarta yang membuat kita yang tinggal di luar negeri merasa kangen dengan tanah air juga tempat-tempatnya yang baru dan belum banyak orang yang tahu. Juga jargon-jargon yang sebenarnya tidak begitu penting tapi jadi menarik seperti papan peringatan di gang-gang kecil di Jogjakarta seperti ‘Awas Asu’, ‘Ngebut Benjut’ dan juga ketika geng Cinta sedang dugem dan ada seorang rapper nyanyi lagu rap dalam bahasa Jawa, "Ra Minggir Tabrak".

Sesi tanya jawab setelah film selesai diputar/dok.pribadi
Sesi tanya jawab setelah film selesai diputar/dok.pribadi
Juga ketika Rangga dan Cinta makan malam di sebuah warung di Jogjakarta dan Rangga membayar dan terdengar jika semua makanan yang mereka makan hanya 40 ribu rupiah, sontak semua penonton heboh sendiri karena mengingat betapa murahnya jajan di Indonesia. Saya sempat menanyakan ke beberapa orang yang menonton apa tanggapan mereka setelah menonton film ini, dan mereka suka dan merespon dengan baik.

Setelah film selesai, ada acara tanya jawab dengan Nicholas Saputra, Adinia Wirasti juga Mas Aan. Penonton cukup antusias bertanya tentang banyak hal tentang film ini seperti kenapa tokoh Alya ditiadakan di film ini, apa kesulitan Nicholas memerankan tokoh Rangga setelah vakum selama 14 tahun, dll.

Suasana di dalam studio sebelum film dimulai/dok.pribadi
Suasana di dalam studio sebelum film dimulai/dok.pribadi
Setelah acara tanya jawab selesai, mereka bergegas pergi dan tidak membolehkan penonton untuk foto sendiri atau selfie dengan para pemain karena untuk sesi tersebut ada acara tersendiri yang digelar di KBRI di Brussels dan harus membayar lebih dari tiket nontonya sendiri. Untuk para pelajar, tiket menonton adalah 15€, untuk umum 20€ dan jika ingin mengikuti acara khusus tersebut tiketnya 50€. Kuota terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun