Mohon tunggu...
Naufal Fawwaz Dzaki
Naufal Fawwaz Dzaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SMH Banten

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sang Maha Seni Bacot Lord Aristoteles

19 Juni 2021   09:33 Diperbarui: 19 Juni 2021   09:45 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berbicara tentang bagaimana kita dapat vokal di depan khalayak umum merupakan suatu hal yang bisa dikatakan tidak mudah. Berbicara dengan lantang, menyampaikan apa yang hendak disampaikan itu tidak mudah. Mungkin sekilas kita dapat melihat lihainya sang orator ataupun seorang speaker menyampaikan ataupun berbicara di depan umum dengan mudah sekali. Penyakit seperti demam panggung tidak lagi terlihat secara jelas. Mereka berhasil menyampaikan sesuatu dengan baik dan sistematis. Itu semua adalah bentuk kerja keras mereka, sebelum mereka bisa seperti sekarang pun sudah tentu mereka mengalami hal yang sama seperti orang awam. Mulai dari bingung apa yang hendak disampaikan, lupa mau ngomong apa, megang mic gemetaran. Itu semua adalah proses, proses menuju sebuah keberhasilan public speaking.

Dalam mengatur tata bicara supaya terdengar apik, sudah tentu ada mekanisme yang memang harus kita ikuti dan taati. Filsuf asal Yunani Kuno, Aristoteles merumuskan suatu mekanisme tata cara bicara / retorika yang baik. Aristoteles terkenal dengan kemampuannya dalam membangun sebuah sistematik, mulai dari alam sampai mengemas retorika menjadi terstruktur. Retorika adalah salah satu karya terkenalnya yg menjelaskan tentang proses penyusunan pidato dan pesan dengan memperhatikan sistematika pesan, pendengar, dan kapasitas penyampaian pesan. Retorika menjadi salah satu ajaran tertua di dunia yang diterapkan dalam banyak keilmuan, mulai dari politik sampai hukum. Aristoteles merumuskan suatu hal yang menjadi acuan dalam beretorika supaya dapat tersistematis adalah Kanon. Kanon merupakan suatu teknik retorika yang bersifat persuasif, berikut rinciannya : 

1. Penemuan, yaitu konstruksi dari suatu argumen yang relevan dengan tujuan dari suatu pidato, berkaitan dengan Logos atau bukti logis yg digunakan pembicara dalam argumen mereka.

2. Pengaturan, Mempertahankan struktur pidato seperti pengantar, batang tubuh, dan kesimpulan yg mendukung kredibilitas menambah tingkat persuasif dan mengurangi frustasi pendengar.

3. Gaya, yaitu penggunaan gaya dalam pidato. Hal ini memastikan pidato dapat diingat dan ide pembicara diperjelas.

4. Ingatan, yaitu penyampaian informasi dalam benak pembicara. Mengetahui apa yg ingin dikatakan dan kapan saatnya dikeluarkan.

Sumber : Sebuah Biografi Aristoteles Socrates Plato : 84, 91. (Aloysius G.Dinora)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun