benang kusut yang belum terurai, bentang panjang disepanjang lorong-lorong sepi, menghiasi setiap sudut remang-remang. ketika derap-derap langkah sang penguasa mencabik-cabik malam, kunang-kunang berhamburan berterbangan kian kemari hinggap disembarang tempat.Â
satu demi satu tertangkap tangan, barang bukti tumpukan tebal amplop panas, awal pergulatan panjang yang tak mungkin lagi terelakkan, merontah menjerit bagaikan harimau lapar namun tak kuasa. berderit roda-roda pedati menggilas membawanya pergi mendekam dibalik jeruji-jeruji besi hotel prodeo.Â
kunang-kunang dan koruptor serupa tapi tak sama, kunang-kunang hanya sekedar mencari nafkah untuk menyambung dan bertahan hidup, tapi koruptor mengambil dan merampas harta yang bukan miliknya untuk memperkaya diri dan berfoya-foya. sudah pasti sangat merugikan banyak orang. meski sama-sama terhina, namun sang kunang-kunang masih lebih manusiawi dan tak merugikan orang lain.
Singosari, 18 Juli 2019
@J.Barathan.