Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serupa tapi Tak Sama

18 Juli 2019   00:22 Diperbarui: 18 Juli 2019   00:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : wallpapersmug.com

benang kusut yang belum terurai, bentang panjang disepanjang lorong-lorong sepi, menghiasi setiap sudut remang-remang. ketika derap-derap langkah sang penguasa mencabik-cabik malam, kunang-kunang berhamburan berterbangan kian kemari hinggap disembarang tempat. 

satu demi satu tertangkap tangan, barang bukti tumpukan tebal amplop panas, awal pergulatan panjang yang tak mungkin lagi terelakkan, merontah menjerit bagaikan harimau lapar namun tak kuasa. berderit roda-roda pedati menggilas membawanya pergi mendekam dibalik jeruji-jeruji besi hotel prodeo. 

kunang-kunang dan koruptor serupa tapi tak sama, kunang-kunang hanya sekedar mencari nafkah untuk menyambung dan bertahan hidup, tapi koruptor mengambil dan merampas harta yang bukan miliknya untuk memperkaya diri dan berfoya-foya. sudah pasti sangat merugikan banyak orang. meski sama-sama terhina, namun sang kunang-kunang masih lebih manusiawi dan tak merugikan orang lain.

Singosari, 18 Juli 2019

@J.Barathan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun