aku tak lagi memikirkan apresiasi darimu, aku terlalu sibuk dan tak punya waktu untuk sekedar menanggapi semua itu.Â
bukannya aku apriori, atau memandang sebelah mata, bukan itu maksudku, yang ku mau tunjukkan sikap profesionalmu.Â
jangan biarkan kami menunggu terlalu lama, waktu percuma terbuang habis hanya menanti kepastian darimu.Â
ironis, gaungmu yang membahana hanya sebatas omongan saja, mana? dedikasimu, mana pelanyananmu, wahai saudaraku!.
kami telah banyak memberi dan mencoba mematuhi semua aturan main yang berlaku, dengan sangat hati-hati selalu.Â
sekarang giliran kami meminta, sehingga terjadi keseimbangan antara hak dan kewajiban, kami memberi dan menerima darimu.Â
Singisari, 18 Juni 2019
*J.Barathan*