aku tak punya waktu memikirkan dan mengkhawatirkan
orang-orang yang suka bermalas-malasan, karena aku
terlalu sibuk memikirkan orang-orang kreatif produktif.
aku kekurangan waktu mengapresiasi karya-karya mereka.
aku akan melayani debat dan tantangan orang-orang yang
membenciku. sampai kapan pun aku selalu siap melayani
yang dimauinya. kupertaruhkan semua yang aku miliki
untuk menunjukan pada dunia akulah pemenangnya.Â
simak dua alinea di atas, lalu renungkan dalam-dalam dan
buatlah kesimpulan siapa diantara dua model manusia yang
paling berbahagia. ternyata "produktif" senantiasa menjadi
pemenang yang menyejukkan dan mendamaikan semua.
semua idelogi, ajaran atau doktrin yang ditegakkan di atas
kemalasan-kemalasan dan permusuhan tidak akan pernah
sekalipun menjadi pemenang dan penguasa karena secara
alami ia akan termarjinalkan bahkan ternafikan adanya.
dunia ini tak mungkin kehilangan pribadi-pribadi "suci"
yang cahaya hatinya terang dan menerangi. pribadi-pribadi
seperti inilah yang senantiasa akan abadi menjadi rujukan
kedamaian dan kenyamanan hidup kita.
"carilah pribadi-pribadi kreatif produktif jadikanlah mereka
sebagai guru hati dan guru dalam kehidupan kita".
Singosari, 10 Juni 2019