Sore tadi cak Ali situkang bentor, melaju pulang karena waktu maghrib sebentar lagi, tak sengaja bertemu cak Mat tukang parkir warung makan ayam kremes.Â
Kedua sahabat itu bertegur sapa, lalu terjalinlah percakapan sbb : "ya apa cak sebentar lagi lebaran, belum bisa membelikan baju lebaran untuk anak bojo, trus piye iki" kata cak Ali. Cak Mat yang mendengarkan keluhan sahabatnya itu menjadi terharu dan sedih, lalu membalas omongan cak Ali, "awak e dewe wong cilik, hidup serba susah, podo ae ambek aku cak, tapi disyukuri aja rezeki sudah ada yang mengatur, iyo gak coy" kata cak Mat.Â
Keduanya lalu tertawa lepas, merasa terhibur dengan ucapan cat Mat tadi. Kata-kata yang menyenangkan dari orang-orang kecil dikehidpan yang serba susah ini. Tiba-tiba mereka kembali muram, nampak berfikir akan menyampaikan sesuatu, cak Ali spontan berucap "iyo cak riko bener, tapi anak bojo, apa bisa disemanyani sabar ya rezeki nanti pasti datang. "
Keduanya diam dalam lamunan masing-masing dengan alis terangkat, ada yang mengganggu pikiran cak Mat, lalu berkata pelan : "bagaimana mungkin kita bisa ikut memikirkan bangsa kita yang sedang terpecah pasca pemilu ini, sedang memikirkan diri sendiri aja sudah susah."Â
Mereka saling memandang sambil tersenyum kecut, dua sahabat harus berpisah karena azan maghrib telah dikumandangkan dari masjid agung yang tak jauh letaknya, dan tak lupa mengucap salam mereka pun berpisah dan kembali pada lamunan masing-masing yang penuh dengan harapan-harapan.Â
Selong NTB, 26 Mei 2019