oleh : junus barathan
adalah gengsi yang membuatku tak mau menyapamu. bisa jadi engkau pun sama
bertahan ditepian kesombongan, tak ingin yang pertama mengucapkan kata salam
meski, kurasakan ini yang terbaik. buat apa kita saling menyiksa diri, sedangkan
tuhan di atas sana tak pernah menghukum, dengan kasih sayangnya dia mengingatkan
kembali untuk memperbaiki kesalahan. bukanlah hal yang merendahkan martabat diri
aku tahu kita tak ingin terjebak, dalam perasaan senang yang berlebih-lebihan sesaat
ada kalanya kita perlu terpejam, ada kalanya kita perlu meneteskan air mata, dan ada
kalanya kita perlu bersujud. jika tak banyak lagi yang bisa kita lakukan untuk benahi diri
berdoalah dengan segenap hati, tuhan selalu mendengarkan dan tak pernah terlalu sibuk
mengabulkan doa kita. kembali memandang langit, aku tahu kau disana sedang melihatku
singosari, 25 april 2019