Beliau bukan siapa-siapa dalam struktur keulamaan. Bukan ustadzah, bukan ahli agama, bahkan bukan pula guru formal di lembaga pendidikan.Â
Namun semangatnya dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar sangat kuat. Beliau adalah seorang wanita yang tidak tahan melihat kemungkaran di sekitarnya.Â
Selalu ada dorongan dalam dirinya untuk mengingatkan, meluruskan, dan memperbaiki—meski kadang dinilai bawel, judes, atau terlalu mencampuri urusan orang. Tapi niat tulusnya tak pernah padam.
Dialah Hj. Dian Widianah, S.Pd.I., sosok perempuan tangguh yang kini menjabat sebagai Bendahara Yayasan Spirit Pendidikan Internasional dan juga Ketua Tim Qasidah Muslimah Lan Taboer.
Dalam pandangannya, umat Islam di Indonesia jumlahnya memang sangat besar.Â
Namun, nyatanya masih banyak yang termarjinalkan dalam berbagai bidang kehidupan.
Meski ada yang berhasil dan sukses, persentasenya masih belum menggembirakan.Â
Salah satu sebabnya adalah mindset keagamaan kita yang masih sebatas menggugurkan kewajiban, belum menjadikan ibadah sebagai kebutuhan.
Misalnya dalam mendidik anak, kita sering hanya sebatas menyuruh anak untuk sholat dan berpuasa karena merasa itu kewajiban.Â