Fisik sudah menyerah, terbaring lelah di bawah rembulan buatan kamar. Gawai pun telah tergeletak tak tersentuh.Â
Namun, ironisnya, justru saat itulah pikiran mulai berputar bagai komidi putar yang tak mau berhenti. Kamu juga pernah merasakan paradoks ini?
Bukan mikirin kerjaan, bukan mikirin besok mau sarapan apa... tapi mikirin omongan orang.
Yang katanya kamu terlalu keras.
Yang bilang kamu sekarang sudah berubah.
Yang nyinyir kamu mulai susah diajak nongkrong.
Yang diam-diam bilang kamu jadi sombong setelah naik jabatan atau dapat rezeki.
Padahal kamu hanya sedang berusaha jadi versi terbaik dari dirimu. Kamu hanya sedang fokus jaga jarak dari hal-hal yang membuat lelah hati. Tapi malah dicap macam-macam.
Akhirnya, kamu yang harusnya istirahat, malah begadang. Bukan karena ngopi atau nonton, tapi memikirkan hal yang bahkan tidak bisa kamu kontrol, yaitu omongan orang.
Jujur saja, tidak semua perkataan orang itu harus langsung kita telan mentah-mentah. Tapi juga jangan langsung ditolak mentah-mentah.