Mohon tunggu...
Noeradji Prabowo
Noeradji Prabowo Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Konsultan manajemen dengan pengalaman membantu berbagai industri/jasa perusahaan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tantangan-13: Ubah Bisnis Anda Menjadi Layaknya Keluarga

5 Mei 2024   09:26 Diperbarui: 11 Mei 2024   12:57 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Rayakan pencapaian, baik profesional maupun pribadi, dan mendorong kolaborasi dan bimbingan dalam tim. Menciptakan ruang di mana karyawan dapat berbagi ide dan kekhawatiran mereka tanpa penghakiman sangatlah penting. Ingat, dalam sebuah keluarga, setiap anggota memilikinya sebuah suara, dan pendapat mereka dihargai. Apalagi berinvestasi di sistem umpan balik dan pengakuan yang berkelanjutan dapat memberdayakan karyawan untuk menyuarakan keprihatinan dan merasa dihargai atas kontribusi mereka. Terakhir, selalu utamakan kesejahteraan karyawan Anda; ketika mereka mengetahui bahwa kesejahteraan mereka penting bagi perusahaan, tentu saja mereka akan melakukannya serta membalasnya dengan kesetiaan dan dedikasi.

3. Apa langkah Anda selanjutnya untuk meningkatkan budaya perusahaan?

          Pertama, mulailah dengan menetapkan visi yang jelas untuk budaya yang Anda inginkan. Ini seharusnya kolaboratif---mendapatkan masukan dari berbagai departemen dan tingkat di dalamnya perusahaan Anda. Setelah Anda memiliki visi itu, komunikasikan dengan jelas dan secara konsisten.

          Kedua, mendorong dialog terbuka. Mengizinkan karyawan untuk berbagi pemikiran, umpan balik, dan saran mengenai budaya saat ini dan cara memperbaikinya. Mempertimbangkan menerapkan "check-in budaya" secara teratur dalam pertemuan tim.

          Ketiga, Anda menjadi contoh. Jika Anda menginginkan budaya ketepatan waktu, jadilah tepat waktu. Jika Anda mencari budaya inovasi, jadilah orang pertama yang memuji ide-ide baru dan mengambil risiko yang diperhitungkan. Selain itu, berinvestasilah dalam pelatihan dan perkembangan. Ketika karyawan melihat jalur untuk pertumbuhan dan pembelajaran berkelanjutan dalam perusahaan, mereka akan merasa lebih terhubung dan berinvestasi.

         Keempat, terakhir, rayakan kesuksesan, sekecil apa pun, dan selalu menganggapnya sebagai peluang untuk memperkuat budaya yang diinginkan. Ingat, pembangunan budaya adalah proses yang berkelanjutan; kuncinya adalah konsistensi.


 

Tindaklanjuti

1. Tuan Rumah Hari "Pertukaran Kehidupan":

    Konsep di balik Hari "Life Swap (pertukaran kehidupan)" adalah memberikan anggota tim wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan rekan-rekan mereka. Sebulan sekali, biarlah karyawan berpasangan dan bertukar peran selama sehari. Ini tidak hanya berarti fungsi pekerjaan tetapi juga termasuk menghadiri pertemuan satu sama lain, dan terlibat dengan tantangan sehari-hari satu sama lain. Tujuannya di sini adalah ada dua: menumbuhkan empati dengan berjalan satu mil di tempat orang lain sepatu, dan untuk mendorong pemahaman lintas departemen. Kapan masyarakat memahami peran, perjuangan, dan kontribusi mereka rekan kerja, menumbuhkan rasa persatuan dan semangat kekeluargaan.

2. Memulai "Pencarian Budaya Triwulanan":

    Tingkatkan pembangunan tim ke tingkat berikutnya dengan "Quarterly Culture Quests (pencarian budaya triwulanan)". Ini lebih dari hanya sekedar tamasya tim; itu petualangan atau tantangan yang selaras dengan nilai-nilai inti perusahaan. Misalnya, jika salah satu nilai Anda adalah keberlanjutan, maka pencariannya bisa berupa pembersihan komunitas. Jika inovasi merupakan nilai kunci, maka pencariannya mungkin adalah hackathon (hackathon merupakan kegiatan kompetisi pemrograman yang berlangsung untuk beberapa jam hingga beberapa hari.). Pencarian berfungsi sebagai representasi yang hidup dan bernafas apa yang diperjuangkan perusahaan Anda, membuat budayanya terlihat jelas dan nilai-nilai yang dapat ditindaklanjuti. Ditambah lagi berbagi pengalaman dan cerita dari pencarian ini bisa menjadi bagian dari cerita rakyat perusahaan, memperkuat suasana kekeluargaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun