Mohon tunggu...
Noeradji Prabowo
Noeradji Prabowo Mohon Tunggu... Konsultan -

pemerhati Kaizen (continuous improvement)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Spedometerku

5 Agustus 2015   21:08 Diperbarui: 29 September 2016   15:50 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak organisasi yang sudah menjalankan program Kaizen melalui 5S/5R, QCC, SS; hanya saja program tsb sering tidak dikaitkan dengan perannya seperti yang terlihat di gambar-4. Berikut ini catatan yang ditemui dari hasil melihat penerapan masing-masing program di organisasi.

Pola Pikir SDCA-PDCA

Daur SDCA-PDCA dipakai sebagai pola pikir dalam pelaksanaan improvement, untuk penjelasannya silahkan lihat video berikut ini (https://www.youtube.com/watch?v=yh4h2rft3c8)

Program 5S/5R

Program ini (Seiri-Seiton-Seiso-Seiketsu-Shitsuke/Ringkas-Rapi-Resik-Rawat-Rajin) dijalankan karena tuntutan, mau ada

- Tamu, kunjungan

- Audit, baik internal maupun eksternal,

Yang terjadi adalah program 5S/5R hanya sekedar bersih-bersih tempat kerja atau mengecat mesin –akibatnya label informasi mesin sering hilang karena tertutup cat-

 

Program QCC

Program ini (Quality Control Circle) bertujuan membekali operator dengan pola pikir proses pemecahan masalah dengan menggunakan alat statistik yang sudah disederhanakan. Sehingga kalau menemui masalah sehari-hari di area kerjanya, misal: kelainan / gejala-gejala di mesin dapat langsung mengatasinya sendiri. Ada berbagai nama yang ditemui di berbagai organisasi a.l GKM (Gugus kendali Mutu), QIT (Quality Improvement Team), SGA (Small Group Activity), AKK (Aktivitas Kelompok Kecil), HPWT (High Performance Working Team).

Belajar & Berkembang

Gambar-5: Matrik Skill

Indikator belajar&berkembang di beberapa organisasi sudah dijalankan, hanya saja tidak secara langsung dijelaskan bahwa apa yang dilakukan tsb merupakan ukuran dalam spedometerku. Ada contoh menarik untuk indikator ini, yaitu di suatu organisasi yang memiliki alat transportasi forklift, ternyata tidak ada pengemudi forklift secara khusus. Setiap orang dalam organisasi tsb –jenjang apapun- boleh mengemudikan forklift asalkan sudah berlisensi. Contoh lainnya, di line produksi dipasang foto operator yang menjalankan mesin, dimana skill operator tsb memang sudah memenuhi persyaratan.

Saat ini, melalui internet untuk menambah ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan mudah dan gratis. Berikut ini adalah link yang bisa di akses

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun