Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memukul Anak sebagai Efek Jera apakah dibenarkan?

19 Juli 2025   18:55 Diperbarui: 19 Juli 2025   18:55 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Siswa SMP di kelas(Sumber: Noenky pribadi)

Masih sering terdengar hampir disemua kalangan bahwa zaman tahun 90-an adalah era keberhasilan dalam mendidik anak. Pada masa itu orang tua sering memukul anak untuk mendisiplinkan mereka. Bahkan ada yang sampai memuji bahwa generasi dahulu sangat berhasil karena sering dipukul. Terkadang dipertemuan orang tua siswa juga masih ada orang tua siswa yang menyampaikan bahwa mereka tidak masalah jika anaknya dipukul untuk mendisiplinkan mereka. Padahal jika ini terjadi, bukan tidak mungkin akan menjadi kasus viral di media social.

Apa itu memukul? Memukul adalah melakukan Tindakan kepada anak dengan tangan terbuka di bagian bawah atau anggota tubuh sebagai bentuk hukuman. Hal ini sering kali dimaksudkan untuk menghentikan perilaku yang tidak diinginkan yang telah dilakukan oleh anak. Tetapi apakah itu berhasil? Keyakinan umum dari Tindakan memukul, bahwa mereka, baik itu orang tua maupun pengasuh yang masih berpikiran tradisional mempercayai bahwa memukul adalah:

1. Mengajarkan kepada anak yang benar dari yang salah

2. Menanamkan rasa hormat

3. Menghentikan perilaku bermasalah dengan cepat

Tetapi tahukah ayah-bunda bahwa penelitian mengenai memukul anak dengan tujuan mendisiplinkan mereka menunjukkan hal yang berbeda

Penelitiannya jelas tentang hal ini dan dibahas secara rinci. Kenyataannya lebih dari 50 tahun penelitian menunjukkan bahwa:

1. Memukul meningkatkan agresi pada anak-anak. Kewaspadaan saat mereka melakukan kesalahan akan meningkat sehingga memungkinkan baginya untuk memukul juga.

2. Tidak memperbaiki perilaku dalam jangka panjang. Malah ketika anak mendapat perlakukan dengan dipukul, perilaku dan kesalahan yang telah mereka perbuat tidak serta merta menghilang dengan adanya pukulan.

3. Hal ini terkait dengan hasil kesehatan mental yang lebih buruk. Akibat dari pemukulan itu, anak akan mengalami degradasi Kesehatan mental dikarenakan pengalaman buruk yang dialaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun