Menyenangkan sekali bagi orang tua ketika anandanya mulai bersekolah. Apalagi bagi orang tua dengan anak usia dini. Kebanggaan melihat anaknya mulai bersekolah tentu sangat membuncah di dada.Â
Tak henti-henti memandang mereka dengan seragamnya lalu membuat video maupun foto tentang pengalaman mulai bersekolah dan mengantar mereka ke sekolah.Â
Berharap mereka akan segera dapat menyesuaikan diri dan melewati hari-hari bersekolah dengan riang gembira.
 Bahkan ketika menjemput anak kembali dari sekolah, rasa keingintahuan orang tua semakin menjadi untuk mengetahui apa saja yang anak -- anak telah lakukan selama di sekolah.Â
Tentu saja hal ini menarik orang tua karena mereka ingin membuktikan apakah anaknya benar-benar menyukai sekolahnya. Atau apakah anaknya benar-benar menjadi mandiri di sekolah dan memiliki prestasi baik sesuai harapan.Â
Orang tua tentu merasa ketar-ketir, penasaran, dan ingin tahu apakah hal-hal yang telah dipersiapkan orang tua berjalan dengan baik ketika di sekolah. Mereka juga pasti ingin tahu apakah hal-hal kecil yang telah diajarkan di rumah selama ini berjalan dengan baik.
Tapi, alih-alih mendapat jawaban yang memuaskan dari anak tentang kegiatannya di sekolah secara gamblang, mereka malah menolak untuk bercerita.Â
Padahal, sebagai orang tua ada rasa penasaran tentang apa saja yang mereka alami di sekolah. Gambaran situasi kelas, perlakuan teman dan guru dikelas, hingga kemampuannya di dalam kelas benar-benar bak misteri yang ingin dipecahkan melalui celoteh mereka.
Memang tidak semua anak enggan bercerita kepada orang tuanya. Ada lebih banyak pula anak yang mudah bercerita kepada orang tuanya tentang kegiatannya di sekolah.Â
Orang tua yang banyak bertanya kepada anaknya sepulang sekolah juga merupakan hal yang lumrah saja dilakukan. Hal ini karena saat orang tua melepaskan anak ke sekolah, tentu ada rasa khawatir tentang bagaimana pola pertemanan anak di sekolah.Â