Sebagai contoh, artikel saya yang berjudul “Catatan Kue Lebaran: Dari Lidah Kucing Hingga Brownies Keju”, hingga kini sudah diklik sebanyak 4.268 kali! Padahal, artikel itu hanya diklasifikasikan admin Kompasiana sebagai artikel “Pilihan”.
Tingkat keterbacaan artikel di atas bahkan melebihi tulisan saya lainnya bertajuk “Amsal Selotip Nastar dan Makna Lebaran” yang diberi label “Artikel Utama” oleh admin Kompasiana tapi hanya tembus 2.700 views.
Dari bentang data di atas, saya menduga cerita dan pemikiran yang saya anggit dalam bentuk artikel itu banyak menginspirasi Kompasianer. Bisa jadi lantaran ingin tahu resep juara Kompetisi Samber THR, atau memang kebetulan nangkring di halaman satu Google karena penggunaan kata kunci yang ramah SEO.
Apa pun itu, yang jelas kini saya sadar. Sedekah itu bisa dilakukan dengan berbagi cerita lewat tulisan. Barangkali informasi yang kita muat dalam sebuah artikel dapat menjadi sumber pengetahuan ataupun inspirasi bagi orang lain.
Dalam kamus saya, itu tergolong sebagai sedekah. Apalagi, tahun ini Kompasiana kembali mengadakan tantangan menulis sebulan penuh di bulan puasa lewat Kompetisi Diari Ramadan.
Menurut saya, ini peluang bagi kita para penulis untuk saling berbagi cerita yang dapat menjadi inspirasi bagi satu sama lain. Hadiah itu nomor dua. Yang terpenting, sepanjang cerita yang kita sajikan bermakna, insyaAllah akan membawa keberkahan bagi kita semua.
Bagaimana? Sudah siap berbagi cerita? [Adhi]