Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dua Keping Surga di Tampuk Nusantara

10 November 2018   23:20 Diperbarui: 10 November 2018   23:59 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istriku menatap lautan di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi

Lebih baik mengunjunginya walau hanya sekali, daripada mendengarnya ribuan kali.

Hidup ini memang tak pernah bisa ditebak! Aku bergumam sambil memandangi gulungan awan dari balik jendela. Menanti burung besi yang kutumpangi mendaratkan ketiga kakinya di muka bumi.

Bekerja sebagai seorang analis, memaksaku untuk senantiasa duduk manis di balik meja. Memilah dan mengolah deret angka, serta menyajikannya dalam sebuah analisis sarat makna. Ya, gitu-gitu saja.

Namun kemarin lusa, aku mendapat kabar gembira. Atasanku tiba-tiba memberi tugas yang tak disangka-sangka. Ia berkata, aku harus segera pergi ke ujung Nusantara esok lusa. Mendampingi tim sebelah yang memang biasa bertugas ke sana.

Endorfin dalam tubuhku seketika menyebar ke seluruh tubuh. Menarik otot-otot di wajahku yang biasanya kusam, menjadi sedikit lebih cerah karena tersenyum lebar. Tanpa berpikir panjang, aku langsung berkata, "siap, laksanakan!"

Memang benar, ini adalah sebuah tugas. Namun aku tahu, waktu kami cukup senggang di sana. Jikalau tugas sudah selesai, kami bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata lokal. Hitung-hitung sambil menunggu jadwal penerbangan pulang.

Aku memang gemar melancong ke berbagai Tempat Wisata. Terutama destinasi wisata yang menyuguhkan keunikan budaya atau keindahan alam. Semakin jauh dari keramaian, semakin menyenangkan. Sejenak melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan, sah-sah saja, bukan?

Geruduk! Suara roda tiba-tiba menampar landasan dengan kencang, membuyarkan lamunanku. Memberi sinyal kepadaku dan enam puluh dua penumpang lainnya, bahwa kami telah tiba dengan selamat.

Akhirnya, sampai juga.

Meski sebenarnya hard landing, entah mengapa bagiku kali ini terasa empuk-empuk saja. Apalagi ketika mendengar suara merdu pramugari dari pengeras suara:

Penumpang yang terhormat, selamat datang di Melonguane. Silakan tetap duduk sampai pesawat benar-benar berhenti dengan sempurna, dan tanda kenakan sabuk pengaman dipadamkan.

Talaud dan Dua Destinasi Wisata Yahud

Barangkali kalian penasaran, di manakah Melonguane itu? Tak usah heran, apalagi sampai garuk-garuk kepala. Sejujurnya aku juga tidak tahu, sampai akhirnya mendapat kesempatan untuk mengunjunginya langsung.

Dan ketika kaki ini benar-benar telah memijak tanahnya, aku semakin mengaguminya.

Mendarat di Bandara Melonguane | Sumber: dokumentasi pribadi
Mendarat di Bandara Melonguane | Sumber: dokumentasi pribadi
Melonguane adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Meski menjadi bagian dari Sulawesi Utara, letak Talaud sendiri sebenarnya terpisah sangat jauh dari Pulau Sulawesi.

Jika ditarik garis lurus dari Manado, ada sekitar 383 kilometer lautan membentang ke arah utara yang menjadi pemisahnya. Kira-kira sebanding dengan jarak antara Jakarta dengan Purwokerto. Bahkan uniknya, jarak Talaud ternyata lebih dekat dengan negara tetangga kita, Filipina, ketimbang ibukota provinsinya.

Ketika Sabang ada di ujung barat, Merauke menjadi penutup di sebelah timur, Pulau Rote bersemayam di pucuk paling selatan, maka Talaud adalah tampuk di utara Indonesia. Tidaklah heran apabila penduduk lokal menamainya dengan sebutan Nusa Utara.

Sesuai dengan namanya, Talaud merupakan gugusan kepulauan. Terdiri dari tiga bentangan pulau utama, yakni Karakelang, Salibabu, dan Kabaruan. Sedangkan bagian paling utaranya, terdapat pulau kecil bernama Miangas. Garis daratan paling depan yang selalu dijaga oleh para prajurit Nusantara.

Talaud tidaklah besar. Luasnya hanya sekitar seribu kilometer persegi. Penduduknya pun tidak sampai seratus ribu jiwa. Kalian hanya akan menjumpai sekitar 90 orang setiap berjalan satu kilometer.

Meski demikian, jangan pernah ragu akan keindahan alamnya.

Talaud bukanlah tempat untuk bermanja-manja. Bukan pula lokasi untuk berpesta. Talaud tercipta untuk kalian yang gemar berpetualang, menjelajah hingga ke pelosok negeri, serta mendambakan keindahan alam Wisata Indonesia.

Bagi kalian yang demikian, aku akan berbagi pengalaman. Ada dua destinasi wisata di Talaud yang pesonanya hingga kini melekat erat dalam ingatan. Cocok dimasukkan ke dalam agenda kalian, untuk mengisi Libur Akhir Tahun ini atau Libur Tahun Baru nanti.

Pulau Sara Besar dan Goa Tatombatu. Akan kuulas satu per satu.

Pulau Sara Besar, Perawan Putih yang Menentramkan Hati

Pulau Sara Besar adalah destinasi wisata yang tidak boleh terlewatkan saat berwisata ke Talaud. Pasalnya, di sana ada keindahan pantai dengan pasir putih dan laut biru, yang kujamin akan memikat hati kalian.

Jarak Palau Sara Besar tidak terlalu jauh dari pusat ibukota kabupaten di Melonguane. Untuk menuju ke sana, kalian harus menyewa perahu cepat dari Pelabuhan Melonguane.

Biayanya pun cukup terjangkau. Kalian hanya perlu membayar Rp100 ribu untuk sekali jalan pulang-pergi. Satu perahu cepat dapat mengangkut 4 hingga 5 orang penumpang. Oleh karenanya, lebih hemat jika kalian pergi beramai-ramai.

Perjalanan ke Pulau Sara Besar akan kalian tempuh selama kurang lebih 15 menit saja. Biarpun tak lama, ada baiknya kalian membawa makanan dan minuman ringan, serta obat-obatan pribadi.

Sebab, gulungan ombak biasanya akan menghantam perahu yang kalian tumpangi selama perjalanan. Cukup untuk membuat perut terombang-ambing, khususnya bagi kalian yang tak biasa melaut.

Namun tenang saja. Habis gelap, pasti terbitlah terang.

Pantai pasir putih di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi
Pantai pasir putih di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi

Pantai pasir putih di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi
Pantai pasir putih di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi
Setelah berjibaku dengan ombak, kalian akan menjumpai sang perawan putih yang menentramkan hati. Aku menamainya demikian, karena selain dianugerahi pasir putih selembut tepung, pulau ini juga tak berpenghuni.

Tak ada kedai atau warung yang menjajakan makanan. Apalagi resort bintang lima atau penginapan. Oleh karenanya, kenirmalaannya senantiasa menjadi andalan.

Pulau Sara Besar sejatinya memang ikon pariwisata Talaud. Tahun lalu, Pemda Talaud baru saja menyelesaikan pembangunan sarana penunjang berupa jogging track dan landmark di pulau seluas dua kilometer persegi ini.

Khusus untuk landmark, desain yang kekinian sangat menarik untuk diabadikan. Meminjam istilah generasi millennial: instagrammable. Setiap hurufnya dikelir dengan berbagai warna, mulai dari kuning, merah, biru, hijau, hingga jingga. Membentuk dua kata bertuliskan:

SARA ISLAND

Landmark di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi
Landmark di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi
Ketika sampai di sini, janganlah ragu untuk berganti pakaian. Berenang dan larutlah dalam kesegaran air laut di bibir pantai. Rasakan lembutnya sapuan ombak kecil yang perlahan akan menghempaskan tubuh kembali ke tepian.

Birunya hamparan Laut Sulawesi, sangatlah sayang untuk dilewati. Memandanginya sambil duduk di tepian pasir putih akan menenangkan hati. Membawa kalian sejenak melupakan padatnya rutinitas sehari-hari. Pelan-pelan, menghadirkan kembali semangat di dalam diri.

Bersama kawan di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi
Bersama kawan di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi
Menunggu matahari terbenam | Sumber: dokumentasi pribadi
Menunggu matahari terbenam | Sumber: dokumentasi pribadi
Senja di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi
Senja di Pulau Sara Besar | Sumber: dokumentasi pribadi
Jadi, tertarik bertemu sang perawan putih?

Swafoto Bersama Tengkorak di Goa Tatombatu

Jika Pulau Sara Besar menghadirkan ketenangan, kali ini kita akan menikmati sensasi merinding. Karena di Goa Tatombatu, kalian akan berswafoto bersama tiga puluh tiga tengkorak.

Asli! Bukan yang palsu seperti di laboratorium.

Goa Tatombatu tepat berada di Desa Tarohan, Kecamatan Beo Selatan. Untuk menuju ke sini, kalian harus menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 30 menit dari Melonguane. Bisa menggunakan sepeda motor atau mobil.

Aku pribadi menyarankan agar kalian menyewa mobil bersama supirnya. Mengapa? Karena tidak ada penunjuk arah di sepanjang perjalanan. Selain mengemudi, ia juga akan menjadi pemandu wisata bagi kalian.

Kalian dapat menyewa mobil pada salah satu tempat penyewaan mobil, tepat di pusat kecamatan Melonguane. Lokasinya berada di Jalan Dalam Kota, Kelurahan Meloguane Barat, tepatnya di depan kantor Bank SulutGo cabang Melonguane.  Biayanya pun cukup terjangkau, hanya sebesar Rp300 ribu per hari.

Alasan kedua, jalan masuk ke Goa Tatombatu berada di balik semak belukar, persis di tengah-tengah hutan. Akan sulit bagi kalian untuk menemukannya, jika tidak bersama dengan penduduk lokal.

Jalan masuk Goa Tatombatu tersembunyi di balik semak belukar | Sumber: dokumentasi pribadi
Jalan masuk Goa Tatombatu tersembunyi di balik semak belukar | Sumber: dokumentasi pribadi
Goa Tatombatu merupakan tebing karang yang menjulang ke atas setinggi delapan meter. Letaknya tepat berada di bibir pantai Tatombatu.

Meski pemandangannya cukup indah, sayangnya kalian tidak bisa bermain air di sini. Berbeda dengan Pulau Sara Besar, pantai Tatombatu sebagian besar berbentuk karang dan bakau.

Pemandangan Pantai Tatombatu, sebagian besar berupa karang dan bakau | Sumber: dokumentasi pribadi
Pemandangan Pantai Tatombatu, sebagian besar berupa karang dan bakau | Sumber: dokumentasi pribadi
Goa Tatombatu terletak di atas tebing setinggi delapan meter | Sumber: dokumentasi pribadi
Goa Tatombatu terletak di atas tebing setinggi delapan meter | Sumber: dokumentasi pribadi
Memanjatnya harus ekstra hati-hati | Sumber: dokumentasi pribadi
Memanjatnya harus ekstra hati-hati | Sumber: dokumentasi pribadi
Untuk berswafoto dengan tengkorak, kalian harus memanjat ke atas tebing. Tanpa tali pengaman! Hanya ada rongga-rongga bekas pijakan yang menjadi penentu langkah kalian. Oleh karena itu, kenakan sepatu kets anti selip dan tetaplah berhati-hati.

Di atas, tiga puluh tiga tengkorak sudah menunggu. Kalian harus menundukkan kepala untuk memasuki mulut goa. Di antara tengkorak dan tulang-belulang yang tersusun rapi, kalian bisa menemui sesajen berupa keramik, rokok, hingga uang.

Mulut Goa Tatombatu | Sumber: dokumentasi pribadi
Mulut Goa Tatombatu | Sumber: dokumentasi pribadi
Swafoto bersama tengkorak di Goa Tatombatu | Sumber: dokumentasi pribadi
Swafoto bersama tengkorak di Goa Tatombatu | Sumber: dokumentasi pribadi

Jepret! Oke, saatnya turun ke bawah.

Aku tidak berani berlama-lama di sini, karena suasananya membuat bulu kuduk berdiri.

Konon katanya, tengkorak di sana adalah nenek moyang suku Minahasa yang meninggal saat perang suku. Benar atau tidaknya, aku tak tahu. Karena hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan kebenarannya.

Jadi, berani datang ke sini?

Ke Talaud bersama Pegipegi yuk!

Bagi kalian yang tertarik berwisata ke Talaud, biar kujelaskan caranya. Hingga saat ini, bandara Melonguane di Talaud hanya terkoneksi dengan satu bandara lainnya, yaitu Sam Ratulangi di Manado.

Jadwal penerbangannya pun masih sangat terbatas, yakni satu kali dalam sehari. Berangkat dari Manado setiap jam 10 pagi, dan langsung kembali pada pukul 13 siang. Kalian yang tinggal di luar kota Manado, harus transit terlebih dahulu di bandara Sam Ratulangi.

Nah, memesan tiket pesawat ke Talaud kini lebih mudah dan murah dengan Pegipegi. Selain bisa lewat website, Pegipegi juga telah menyediakan aplikasi yang dapat kalian unduh melalui Google App atau Playstore.

Cukup dengan Lima Langkah Mudah, tiket pesawat ke Talaud sudah ada dalam genggaman. Cari, Pilih, Pesan, Bayar, dan E-Tiket akan dikirimkan langsung ke alamat email kalian.

Lima langkah mudah memesan tiket pesawat lewat Pegipegi | Sumber: Pegipegi (disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Lima langkah mudah memesan tiket pesawat lewat Pegipegi | Sumber: Pegipegi (disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Jangan lupa, daftarkan pula diri kalian sebagai memberPegipegi. Kumpulkan terus PepePoin-nya, serta nikmati berbagai Promo dan potongan harga untuk pemesanan hotel. Baca juga Travel Tips yang bermanfaat untuk kalian selama berwisata.

Untuk informasi lebih lanjut, kalian dapat mengunjungi website resmi atau media sosial Pegipegi di Instagram, Facebook, dan Twitter.

Akhir kata, meski letaknya berada di tampuk Nusantara, ternyata Talaud menyimpan dua keping surga yang menunggu untuk kalian jelajahi. Pesona alamnya tidak kalah dengan Bali. Tiketnya bisa diperoleh dengan mudah lewat Pegipegi.

Jadi, tunggu apa lagi?

***

Tautan share artikel di akun Instagram penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun