Penelitian ini berusaha menawarkan analisis komparatif yang terangkum antara periode-periode kunci perkembangan studi Islam di Barat, mengintegrasikan contoh-terjemahan Qur'an kontemporer, serta dataset akademik dari jurnal-jurnal terbaru. Selain itu, penelitian ini juga menilai dampak sosial dari pendekatan-pendekatan tersebut, bukan hanya aspek teoretisnya.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Perkembangan Historis Pendekatan Studi Islam
*Tahap Orientalisme Klasik: Studi Islam di Barat awalnya dikembangkan dalam konteks kolonial dan agama Kristen; fokus pada teks, pembuktian fakta historis, kritik sumber, dan tradisi teologis. Seringkali dengan bias budaya dan asumsi superioritas Barat. (Jurnal UIN Antasari)
*Tahap Kritik dan Post-kolonial: Mulai pertengahan abad ke-20, muncul kritik terhadap orientalisme (Edward Said, dsb.), pengakuan terhadap orientalisme sebagai konstruksi, dan munculnya pendekatan yang lebih peka terhadap konteks, identitas, dan posisi kuasa. (Jurnal UIN Antasari)
*Tahap Kontemporer / Interdisipliner: Penggabungan metode sosiologi, antropologi, studi media, gender, studi politik; fokus pada Muslim di Barat (diaspora), Islamofobia, representasi, penerjemahan teks dengan konteks modern, dan wacana publik Islam di media Barat. (eJournal UIN Salatiga)
4.2 Pendekatan Methodologis Dominan
*Filologi dan Kritik Teks: Menganalisis manuskrip, tafsir klasik, perbandingan bahasa---amat dominan di tahap awal.
*Teologi dan Perbandingan Agama: Melihat Islam dalam kaitannya dengan Kristen dan Yahudi, memakai kategori agama-agama Barat.
*Kritik Teori dan Teori Postkolonial: Memunculkan kesadaran bahwa representasi bisa bermuatan politik, budaya, struktur kekuasaan.
*Interdisipliner / Multidisiplin: Keterlibatan ilmu sosial, antropologi, studi budaya, gender, media; menganalisis Islam bukan hanya dari teks tetapi sebagai fenomena sosial dan budaya.