Sepasang suami istri yakni Suzuki Yoshie (Nagasawa Masami) dan Tadahiko (Seto Koji) harus mengalami kenyataan pahit karena putrinya, Mei yang masih berusia 5 tahun meninggal dunia secara tragis.Â
Kepergian sang anak membuat Suzuki dirundung pilu. Ia pun menyalahkan dirinya sendiri dan bahkan sampai harus bolak-balik konsultasi dengan psikiater untuk menjaga kewarasan mentalnya.Â
Di tengah-tengah kesedihan yang ia rasakan, tak disangka sebuah boneka anak perempuan yang ia beli di sebuah pasar antik mampu membuatnya perlahan bangkit. Psikiater yang menanganinya mengatakan bahwa itu adalah "terapi boneka" yang dapat membuat pasien sembuh.Â
Tadahiko awalnya kaget karena Suzuki memperlakukan si boneka seperti anaknya sendiri. Namun lambat laun ia terbiasa dan memahami perasaan istrinya. Waktu demi waktu berlalu, Suzuki akhirnya kembali hamil dan melahirkan putri kedua yang diberi nama Mai.Â
Sejak itu, kasih sayangnya tercurahkan ke Mai sehingga perhatiannya pada si boneka pudar. Selama tinggal bersama boneka, Suzuki dan Tadahiko tidak merasa ada hal yang aneh. Namun semua itu berubah ketika Mai menginjak usia 5 tahun. Seketika hal-hal aneh terjadi ketika boneka yang sempat disimpan dimainkan kembali oleh Mai. Kengerian pun tak dapat dihindarkan. Apa yang terjadi sebenarnya?Â
Terinspirasi dari Boneka Okiku?
"Dollhouse", itulah judul film horor Jepang yang bercerita tentang kisah pasutri Suzuki-Tadahiko dengan boneka berhantu. Film ini saya saksikan bersama teman-teman Komiker saat nonton bareng Komik Kompasiana di Senayan pada 15 September 2025.
Cerita tentang boneka hantu sebagai premis sebenarnya bukan hal baru di industri perfilman. Di dunia hollywood sendiri sudah banyak film yang bercerita tentang boneka berhantu. Dari yang klasik seperti Dolls (1987), horor jagal seperti boneka Chucky dalam Child's Play franchise (1988) hingga horor supernatural yang sempat viral yakni Annabelle dalam film The Conjuring (2013) dan Annabelle (2014).Â
Sementara di Indonesia ada film "Hantu Pohon Boneka" (2014), franchise "The Doll" (2016) dan "Spirit Doll" (2023). Jelangkung yang muncul dalam film "Jelangkung" (2001) bahkan sebenarnya juga merupakan sebuah boneka. Â
Bagaimana dengan Jepang? Jepang juga tak ketinggalan! Di Jepang juga telah ada beberapa judul film tentang boneka hantu yang bahkan telah ada sejak 1937, mulai dari "As the God Wills" (2014), "Mary-san" (2016), "Japanese Doll of Terror" (2019) hingga film horor klasik seperti "Hausu" (1977) dan "Bancho Sarayashiki" (1937).
Film horor boneka berhantu bukan hal baru. Namun melihat dari alur cerita "Dollhouse", film ini menarik karena sepertinya terinspirasi dari Okiku, boneka Jepang berhantu yang melegenda yang kemudian dipadupadankan dengan kehidupan modern Jepang pada abad ke-21. Â
Dikisahkan, Okiku adalah boneka Jepang yang bentuknya menyerupai anak perempuan Jepang. Di balik penampilan imutnya, konon boneka ini berisi roh sehingga rambutnya terus bertumbuh seperti manusia pada umumnya. Boneka ini disimpan di Kuil Mannenji Hokkaido.Â
Berdasarkan beberapa sumber, boneka ini dulunya dibeli oleh seorang anak laki-laki 17 tahun bernama Eikichi Suzuki di Sapporo, Hokkaido pada 1918. Kala itu, boneka tersebut memiliki gaya rambut pendek seperti rambut bob yang dikenal dengan istilah "Okappa".Â
Suzuki membeli boneka karena ingin memberikan hadiah kepada Okiku, sang adik yang masih berusia 2 tahun. Dalam versi lain, nama adiknya dikenal dengan nama Kikuko.Â
Okiku sangat menyukai boneka pemberian abangnya. Ia bahkan sering bermain dengan boneka tersebut. Namun sayangnya, setahun kemudian ia meninggal akibat penyakit flu.Â
Untuk mengenang kepergian gadis cilik tersebut, pihak keluarga lalu meletakkan boneka Okikut di atas altar. Namun sebuah peristiwa tak terduga terjadi karena rambut boneka Okiku memanjang seperti rambut manusia.Â
Pihak keluarga beranggapan bahwa arwah Okiku masuk ke dalam boneka tersebut. Setelah sempat disimpan selama bertahun-tahun, boneka Okiku akhirnya diserahkan ke Kuil Mannenji karena pihak keluarga harus pindah ke luar daerah.
Meski sudah disimpan di kuil, rambut boneka Okiku terus tumbuh tanpa henti. Saking panjangnya, pengelola kuil memotong rambut boneka Okiku secara berkala. Pendeta bahkan mengatakan bahwa ia mendapatkan pesan dari Okiku melalui mimpi untuk terus memotong rambutnya. Hingga kini boneka Okiku masih tersimpan di Kuil Mannenji dan pengunjung bisa melihatnya secara langsung jika berkunjung ke sana.
Apakah latar belakang boneka di "Dollhouse" menyeramkan sama dengan boneka Okiku? Tentu saja berbeda. Kendati demikian, keduanya memiliki benang merah yang sama tentang boneka berarwah di Jepang yang rambutnya dapat terus panjang.
Dollhouse telah tayang di bioskop Indonesia per 17 September 2025. Bagi teman-teman yang ingin merasakan kengerian boneka arwah Jepang, saksikan film ini di bioskop-bioskop terdekat. Dengan alur yang tidak mudah ditebak, film ini wajib masuk
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI