Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tes MUET di Indonesia, Kuliah di Malaysia Kini Jadi Lebih Mudah

1 Juli 2019   23:22 Diperbarui: 4 Juli 2019   12:58 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliah di luar negeri, salah satu impian saya yang ingin diwujudkan (dok. Imawan)

Jika ditanya apa impian saya yang ingin saya raih namun belum terwujud, maka jawabannya adalah kuliah S2 di luar negeri. Bukan berarti kuliah di dalam negeri enggak bagus. Hanya saja saya pengen punya pengalaman yang berbeda dengan menempuh pendidikan magister di luar Indonesia. Saya ingin belajar seperti apa rasanya merantau dan bertahan hidup di luar negeri sembari menuntut ilmu. Pasti seru!

Ada berbagai negara tempat kuliah pascasarjana yang saya incar. Selain Inggris, Jepang dan Prancis, saya juga tertarik untuk menuntut ilmu di Malaysia. Selain karena biayanya pasti lebih terjangkau dibandingkan kuliah di negara-negara lain, lokasinya yang dekat dan budayanya enggak jauh berbeda, kualitas pendidikan Malaysia juga sudah teruji.

Berdasarkan data QS World University Ranking pada 2018-2019, 5 dari 10 universitas terbaik di ASEAN berasal dari universitas Malaysia, yakni Universiti Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Putra Malaysia, Universiti Sains Malaysia dan University Teknologi Malaysia yang secara berurutan berada di peringkat 3 hingga 7 universitas terbaik se-Asia Tenggara. Universiti Malaysia bahkan menempati peringkat 87 dunia, mengalahkan Universitas Indonesia yang berada di peringkat 292 dunia atau 9 se-Asia Tenggara. Wow!

Bagusnya kualitas pendidikan di Malaysia membuat saya kepo dengan apa aja sih syarat masuk perkuliahan di Malaysia. Oleh karena itu, saya pun mencari tahu informasinya. Alhamdulillah, ketemu! Saya mendapatkan info bahwa ternyata salah satu syarat untuk bisa kuliah di Malaysia adalah kita harus lolos tes MUET Malaysia. Informasi tersebut saya dapatkan saat saya berkunjung ke KLIS Secondary yang berlokasi di K-Link Tower.

Apa itu MUET Malaysia?  

MUET Malaysia. Pertama kali mendengar kata itu saya merasa asing. Apa itu MUET Malaysia? Namun setelah mendapatkan penjelasan, sebenarnya MUET mudah dipahami.

MUET adalah singkatan dari Malaysia University English Test. MUET Malaysia ini tes kemampuan Bahasa Inggris sejenis TOEFL atau IELTS. 

Untuk bisa kuliah di Indonesia, biasanya kan (tergantung kampusnya sih) kita harus mengikuti tes kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL. Nah, di Malaysia ini berbeda. Ternyata kita enggak mesti ikutan TOEFL/IELST untuk bisa kuliah di Malaysia. Kita juga bisa mengikuti tes alternatif seperti MUET Malaysia. 

Bisa dibilang MUET Malaysia ini adalah TOEFLnya Malaysia sebagai syarat untuk bisa masuk kuliah di sana. Tes MUET Malaysia ini pada dasarnya sama dengan TOEFL/IELTS karena menguji 4 kemampuan dalam berbahasa, yakni writing, speaking, reading dan listening. 

"MUET ini merupakan ujian kompetensi, merupakan produk Malaysia yang dikelola oleh pihak kami. Tujuannya bagi pengukur kecapakan calon berbahasa Inggris dan ujian MUET ini mengandung 4 komponen sebagaimana IELTS dan TOEFL. Komponen pertama adalah listening, mendengar. Komponen kedua adalah speaking, bertutur. Komponen ketiga adalah reading, membaca dan komponen keempat adalah writing, menulis." Jelas Encik Adnan bin Husin, Ketua Eksekutif 1 Majelis Pemeriksaan Malaysia seperti ditemui di KLIS Secondary.

Konferensi pers tentang MUET di KLIS Secondary, K-Link Tower, Jakarta (26/6/19) (dokpri)
Konferensi pers tentang MUET di KLIS Secondary, K-Link Tower, Jakarta (26/6/19) (dokpri)
Sebelumnya, MUET hanya diadakan di Malaysia saja. Namun sejak 2019, MUET diselenggarakan  di luar Malaysia. Indonesia jadi negara di luar Malaysia pertama yang menjadi tempat pelaksanaan tes MUET. 

MUET edisi perdana dilaksanakan pada 26 hingga 29 Juni 2019 di Jakarta. Sementara edisi berikutnya diadakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Juli 2019.

"Pertama kalinya di Indonesia, di Jakarta dan juga di luar negara." Jelas Zainal Abidin Bakar, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia yang turut hadir saat itu.

Meski sama-sama berupa tes kemampuan Bahasa Inggris, sebenarnya ada perbedaan antara MUET dan TOEFL atau IELTSnya. Perbedaan paling dasar adalah pembuat soal-soalnya. Jika TOEFL/IELTS dibuat oleh pihak lembaga resmi yang asalnya dari Amerika atau Inggris, soal-soal MUET dibuat langsung oleh pihak Malaysia makanya kita juga bisa sebut sebagai TOEFL-nya Malaysia namun tetap berpatokan pada standar Bahasa Inggris yang berlaku. 

Dibandingkan dengan TOEFL atau IELTS, MUET memiliki kelebihan tersendiri bagi calon pelajar yang hendak studi di Malaysia. Selain memiliki biaya tes yang lebih terjangkau, masa berlaku hasil tes MUET juga cukup lama, yakni 5 tahun. Adanya unsur lokalitas dalam pembuatan dan pelaksanaan tes MUET juga membantu para calon mahasiswa Indonesia di Malaysia dalam memahami kultur negeri jiran.

Dukungan KLIS untuk MUET Malaysia di Indonesia

Terlaksananya tes MUET di Indonesia tak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Mulai dari Kementerian Pendidikan Malaysia, Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Education Malaysia Indonesia dan bahkan KLIS Secondary. KLIS Secondary (Knowledge Link Intercultural School) sendiri adalah salah satu sekolah Islam terbaik di Indonesia  yang ditunjuk oleh Kedutaan Besar Malaysia sebagai penyelenggara MUET.  

"Suatu kebanggaan KLIS mendapatkan kepercayaan penyelenggaraan MUET dari Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia dan Education Malaysia Indonesia. Mereka percaya pada komitmen KLIS, kemampuan dan fasilitas KLIS yang berbasis ICT dan Project-Based Learning memberikan stimulus yang luar biasa untuk kemajuan pendidikan anak," jelas Presiden Direktur K-Link Indonesia Dato Radzi Saleh.

Konferensi pers tentang tes MUET di KLIS Secondary (26/6/19) (dokpri)
Konferensi pers tentang tes MUET di KLIS Secondary (26/6/19) (dokpri)
KLIS berada di bawah naungan K-Link Indonesia, sebuah perusahaan MLM berbasis syariah terbesar yang berfokus pada produk kesehatan dan kecantikan sejak 2002. K-Link sendiri telah meluncurkan berbagai produk untuk kebutuhan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah produk kosmetik K-Beau Careline yang juga digunakan oleh Nissa Sabyan. 

K-Beau Careline D'Flora, salah satu contoh produk K-Link Indonesia (dokpri)
K-Beau Careline D'Flora, salah satu contoh produk K-Link Indonesia (dokpri)
Dalam hal ini saya merasa wajar jika KLIS Secondary dipercaya oleh Kedubes Malaysia. Hal itu karena sebelumnya KLIS juga telah berkolaborasi dengan Universitas Sultan Ahlan Shah dan Madina Institute dalam pengaplikasian kurikum pendidikan Islam yang mencakup tahfiz Quran, Bahasa Arab dan Islamic Studies. Di samping, pada April lalu KLIS Secondary juga telah bersinergi dengan AIUA (Asian Islamic Universities Association) dalam menyelenggarakan seminar internasional bertajuk "International forum on Islam, Education and Global Peace."

Hadirnya tes MUET di Indonesia, membuat saya menyambutnya dengan baik. Bagi saya ini kabar gembira yang tentu saja tidak boleh dilewatkan begitu saja oleh siapapun yang ingin berburu ilmu di Malaysia. 

Saya berharap bahwa semoga pemerintah Malaysia beserta Education Malaysia Indonesia dan KLIS Secondary terus melaksanakan tes MUET di Indonesia setiap tahunnya. Dengan begitu, para calon mahasiswa yang hendak belajar di Malaysia tidak perlu jauh-jauh lagi jika ingin mengikuti tes MUET. Akses untuk mengikuti tes MUET kini menjadi lebih mudah. Cukup hubungi Kedutaan Besar Malaysia untuk info pelaksanaan selanjutnya dan persiapkan diri matang-matang, maka kita sudah selangkah lebih maju dalam menuntut ilmu di negeri jiran. Mohon doanya ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun