Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum Pertanian Resmi Dibuka, Yuk Kita Kunjungi!

22 April 2019   23:57 Diperbarui: 28 April 2019   17:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana peresmian Museum Pertanian (22/4/19) (dok. Kompasiana)

Museum Tanah dan Pertanian (dokpri)
Museum Tanah dan Pertanian (dokpri)
Dalam perjalanannya, Museum Tanah sempat ditutup untuk umum selama beberapa tahun. Barulah pada Hari Tanah Sedunia yang jatuh pada 5 Desember 2017, pemerintah membukanya kembali. Itu berarti Museum Tanah telah beroperasi selama 2 tahun  

Kemudian pada 28 Februari 2018 Prof. Sjarifudin Baharsjah sebagai Menteri Pertanian periode 1993-1998 didampingi oleh Justika Baharsjah yang tak lain adalah Menteri Pertanian periode 1998 menyampaikan gagasan tentang pembukaan Museum Pertanian dalam sebuah perkumpulan para pensiunan Kementerian Pertanian di kantor Sinar Tani. Nah, dari sinilah cikal bakal dari berdirinya Museum Pertanian.

Prof. Sjarifudin Baharsjah, Menteri Pertanian Periode 1993-1998 adalah pelopor dari berdirinya Museum Pertanian (dokpri)
Prof. Sjarifudin Baharsjah, Menteri Pertanian Periode 1993-1998 adalah pelopor dari berdirinya Museum Pertanian (dokpri)
Gagasan tersebut disambut dengan baik. Sebagai tindak lanjut, maka pada 17 April 2018 diadakanlah Forum Diskusi Grup yang membahas tentang rencana pendirian Museum Pertanian. Forum tersebut melibatkan 40 orang yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda, mulai dari praktisi, birokrat, pengamat dan bahkan wartawan. 

Ada Apa Aja sih di Museum Pertanian?

Tak ketinggalan dengan para hadirin yang lain, saya pun turut masuk ke dalam Museum Pertanian dan mengeksplor tiap ruangan dan sisi yang berada di sana. Saat melangkahkan kaki ke dalam, saya merasa takjub karena seakan-akan masuk ke lorong waktu karena tiap lantai memiliki tema yang berbeda.

Jadi, Kompleks Museum Tanah dan Pertanian itu memiliki 4 gedung utama. Dari semuanya, hanya 3 gedung utama saja yang digunakan sebagai museum yakni Gedung A, C dan D.

Gedung A dipakai untuk Museum Tanah. Di sana terdapat berbagai informasi tentang tanah. Gedung C berisikan hal-hal yang berhubungan dengan pertanian sementara Gedung D membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan peternakan. Meski membahas peternakan, gedung tersebut masih dalam satu rangkaian dalam Museum Pertanian karena pertanian dan peternakan adalah dua hal yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

Salah satu diorama di bagian peternakan (dokpri)
Salah satu diorama di bagian peternakan (dokpri)
Gedung C memiliki 3 lantai sedangkan Gedung D memiliki 4 lantai. Tiap lantai memiliki tema yang berbeda-beda. Misalnya, jika kita masuk ke lantai 1 di gedung C, maka kita akan memasuki "Galeri Pangan dan Peradaban". 

Di sini kita akan menemukan berbagai gambar, patung dan bahkan instalasi menarik, mulai dari patung komodo, patung petani beserta dua ekor kerbau membajak sawah dan bahkan diorama Subak di Bali yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak 2012. Ingin tahu lebih dalam tentang seperti apa peralatan jaman dulu? Nah, masuk aja ke bagian rumah petani! Di sana kita akan menemukan beragam peralatan dapur dan alat makan di jaman dulu.

Berfoto di depan patung kerbau membajak sawah di Galeri Pangan dan Peradaban Museum Pertanian (dokpri/difoto oleh Syahrul Kartiko)
Berfoto di depan patung kerbau membajak sawah di Galeri Pangan dan Peradaban Museum Pertanian (dokpri/difoto oleh Syahrul Kartiko)
Nah, begitu kita naik ke lantai 2, maka kita akan memasuki kawasan "Galeri Kebijakan dan Komoditas". Ini adalah paling favorit karena ini adalah ruangan paling instagrammable menurut saya! Selain kita dapat belajar tentang kebijakan pertanian di era masa lampau (bahkan sejak zaman VOC) dan komoditi pertanian, kita juga bisa berswafoto ria di replika kapal VOC. Asyiknya lagi, hanya di lantai inilah terdapat Coffee Corner tempat kita bisa nyicipin kopi, teh dan kakao dari berbagai daerah Indonesia lho!

Coffee corner di Museum Pertanian (dokpri)
Coffee corner di Museum Pertanian (dokpri)
Seorang pengunjung sedang membaca informasi tentang sawit di Museum Pertanian (dokpri)
Seorang pengunjung sedang membaca informasi tentang sawit di Museum Pertanian (dokpri)
Sementara di lantai paling atas yakni lantai 3 kita akan melihat bagaimana masa depan pertanian Indonesia dalam "Galeri Pertanian dan Masa Depan". Dibandingkan dua lantai yang ada di bawah, lantai ini adalah lantai dengan instalasi atau pameran benda paling minim. Di sini kita dapat melihat teknologi pertanian masa mendatang, lumbung pangan 2045, hall of fame dari para menteri pertanian dan bahkan teknologi pertanian.

Oh ya, fasilitas di Museum Pertanian enggak hanya itu saja. Museum Pertanian juga memiliki arena bermain, mushala, ruang teater dan bahkan rooftop Salak view dimana kita bisa melihat pemandangan Kota Bogor dari bagian atap gedung. Semuanya tersedia di Gedung D Museum Pertanian. Wah, pokoknya semuanya seru deh! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun