Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dalam Doa

9 April 2021   18:35 Diperbarui: 9 April 2021   18:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://m.tribunnews.com

Tralis besi yang terpasang pada daun jendela
Sunyi...berjuang tuk terus bercaka sempurna
Ina di ufuk timur tak lagi indah dipandang jua
Aku lihat yang kau lihat, aku rasa yang kau rasa
Putus-putus barangkali tak satupun kan menolongnya


Tatapan itu sayu memandang keluar sana
Iba...ia rasa menderita dengan asa tak terduga
Kita? Masih berpesta pora mendewakan nafsu,
Atau kita memang dungu, tak tau itu luka amat pilu
Kejam...kita memang kejam, kita memenjarakan mereka


Niat hati ingin jabarkan rasa-rasa yang tersembunyi
Mereka menjerit tonton arogansi dikala pandemi
Lelah...lisannya ucapkan kata "terserah"
Kau pikir nyawamu nyawa kucing?
Jika positif barulah kau pusing tujuh keliling


Di sana masih bertumbangan tubuh-tubuh
Deru nafas tersengal-sengal, harap lekas sembuh
Tak heran jika mereka naik pitam,
Kala dengar ocehan bodoh tentang ini wabah
Berhenti bertingkah abstrak, kita satukan rasa lalu berdoa


Tuhan...tolong hapuskan derita,
hapuskan bencana, berikan kami kedamaian
Tak ada benci, ikhlas menerima takdir-Mu
Jangan tinggalkan, kami sesat tanpa-Mu

Indonesiaku dalam doa...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun