Mohon tunggu...
Panji Saputra
Panji Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Makelar Kopi

Sunyi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerangkeng Perpustakaan dan Yang Laten

14 Desember 2019   03:49 Diperbarui: 4 Maret 2020   00:50 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aliran kritis berpandangan bahwa dalam masyarakat modern penindasan dihasilkan oleh rasionalitas yang menggantikan eksploitasi ekonomi sebagai masalah sosial modern (Schroyer:1970).

Meski kehidupan modern kelihatan rasional, aliran kritis memandang masyarakat modern penuh dengan ketidakrasionalan (Crook:1995) yang membuat para Marxian psimis terhadap kapitalisme:

"Analisis kritis Marxs terhadap kapitalisme membuatnya berharap pada masa depan, tetapi banyak teoritisi kritis malah masuk pada pandangan putus asa dan tanpa harap. Mereka melihat problem-problem dunia modern bukan hanya ada pada kapitalisme, tetapi mewabah sampai ke dunia yang dirasionalkan (rationalized). Mereka memandang masa depan, dalam istilah Weberian, sebagai 'sangkar besi' struktur yang semakin rasional yang tak ada harapan untuk keluar darinya (Ritzer dan Goodman)".

Yah, itulah kerangkeng perpustakaan. Setidaknya menurut saya yang saya pinjam dari om Weber. Baru, apa yang dimaksud dengan yang laten?

Dalam istila sosiolog "Robert K. Merton", apa yang ia perkenalkan tentang konsep fungsi nyata (manifest) dan fungsi tersembunyi (latent).

Menurut pengertian yang sederhana, fungsi nyata (manifest) adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi yang tersembunyi (latent) adalah fungsi yang tak diharapkan.

Meskipun menurut Colins Campbell (1982), bahwa konsep Merton ini jarang digunakan dalam sosiologi kontemporer.

Mungkin keterlambatan saya dalam mengembalikan atau memperpanjangan buku pinjaman yang membuat dompet saya harus menangis (bayar denda dengan nominal 200k), dan konsekuensinya nebeng isi perut sama teman seperjuangan tidak senasip bisa dijadikan sebagai contoh yang latent:

"Perpustakaan adalah gudang ilmu pengetahuan, disatu sisi perpustakaan adalah kerangkeng bagi para pencari ilmu pengetahuan".

Dalam contoh yang lain:

"Meminjam buku di perpustakaan untuk bawa pulang dan baca di kontrakan dengan secangkir kopi tambah rokok kretek adalah sesuatu yang saya harapkan (nyata/manifest), membayar denda kepada pihak perpustakaan yang menghendaki isi dompet saya menangis adalah sesuatu yang tidak saya harapkan (yang tersembunyi/latent), tapi dikehendaki oleh pihak perpustakaan dengan maksud untuk memberi efek jerah. Pada sisi yang lain denda adalah tujuan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun