Gerinda sebagai pengusung Prabowo Capres 2019 akan fokus pada perbaikan ekonomi menghapus neoliberalisme (neolib) yang dijalankan oleh pemerintah saat ini. Â Apa itu ekonomi neoliberalisme?
Tanggapan muncul dari Istana bahwa pemerintahan Jokowi tidak membiarkan kegiatan ekonomi nasional pada mekanisme pasar, kebijakan fiskal melalui APBN untuk stabilisasi ekonomi. Â Lalu Neolibnya dimana?
Neolib adalah paham pro ekonomi pasar (private market) global yang dipelopori oleh ekonom IMF, World Bank dan kementerian Keuangan Amerika Serikat. Â
Penganut neolib percaya bahwa mekanisme pasar global merupakan cara yang paling efisien seara global dalam alokasi sumberdaya untuk produksi dan cara paling efisien dalam alokasi nilai tambah berupa pendapatan dan kesempatan kerja kepada masyarakat.Â
Namun faktanya ekonomi pasar gagal mengalokasikan nilai tambah berupa  pendapatan dan kesempatan kerja kepada pelaku ekonomi secara adil. Pelaku ekonomi pemodal kakap memperoleh bagian lebih besar alokasi nilai tambah atau pendapatan dibanding pelaku ekonomi pemodal kecil. Â
Akibatnya si kaya makin kaya dan si miskin makin miskin. Â Ketidakadilan ekonomi pasar Neolib dikoreksi oleh APBN melalui kebijakan fiskal dalam kerangka kebijakan publik yang dirumuskan di pasar politik (political market).
Dengan demikian dalam suatu negara ada dua mekanisme pasar, yaitu pasar privat (private market) diadopsi oleh ekonomi neolib berorientasi pada efisiensi pasar global dan mengabaikan keadilan; dan pasar politik (political market) melalui alokasi APBN berorientasi pada keadilan ekonomi antar lapisan masyarakat.
Dimana Neolib Pemerintah Sekarang?
Kunci ekonomi neolib adalah pasar global untuk memperoleh efisiensi global tidak mengenal batas negara sehingga hambatan aliran barang, modal dan jasa dihilangkan agar di pasar global terbentuk satu harga (the law of one price).Â
Ekonomi neolib mengabaikan perbedaan efisiensi ekonomi antar negara, padahal faktanya berbeda, efisiensi produksi di negara Amerika lebih tinggi dibanding di Indonesia. Indonesia dipaksa bersaing dengan Amerika.Â
Pengusaha Amerika bisa berbisnis di Indonesia dengan sistim produksi yang efisien menggusur ekonomi Indonesia yang dipadang tidak efisien untuk mencari untung di Indonesia sperti KFC. Starbuck, Freeport dan lainnya. Â