Mohon tunggu...
Nizar Hidayat
Nizar Hidayat Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Utang Luar Negeri bagi Indonesia

18 Mei 2020   19:36 Diperbarui: 18 Mei 2020   19:34 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Menurut data Kementerian Keuangan disepanjang tahun 2017 hingga Februari 2018 saja, total hutang Indonesia hampir mencapai 4 ribuTriliun rupiah lebih. Dimana hutang ini didapat salah satunya dari pinjaman bilateral.

Lima besar negara donor utang Indonesia di peringkat  pertama yaitu Jepang dengan nilai mencapai 199,57 T rupiah, Jerman diposisi kedua dengan 32,07 T rupiah, Perancis dengan nilai hutang mencapai 29,87 T rupiah,  China diposisi keempat dengan nilai sebesar 18,09 T rupiah, dan Amerika Serikat mencapai 7,57 T rupiah.

Sementara itu dari pinjaman multilateral tiga besar lembaga yang memberikan utang antara lain World Bank menempati posisi pertama pemberi utang sebesar 249,67 T rupiah, Asian Develpment Bank sebesar 130,28 T rupiah, dan Islamic Development Bank mencapai 12,7 T rupiah.

Selain pinjaman bilateral dan multilateral ada juga pinjaman yang diberikan oleh sebuah negara melalui lembaga keuangannya kepada BUMN dan juga pihak swasta di Indonesia. Ada pula salah satu negara yang memberikan pinjaman cukup besar melalui skema ini adalah China dengan total nilai mencapai 650 T rupiah yang diberikan untuk proyek infrastruktur dengan jangka waktu sesuai dengan masa proyeknya.

Dalam melakukan hutang luar negeri memiliki dampak positive serta negative yang mempengaruhi perekonomian negara indonesia. Diantaranya: Dampak Positive perekonomian Indonesia yang diperoleh dari hutang luar negeri hanya memiliki dampak dalam jangka pendek, hutang luarvnegeri dapat menutupi devisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). 

Sehingga, pemerintah dapat melaksanakan pembangunan serta perbakan insfrastruktur yang membutuhkan dukungan dana yang relatif cukup besar. Dilihat dari potensi jangka pendek tersebut, dapat disimpulka bahwa hutang luar negeri dapat membantu mempercepat pembangunan serta pernyempurnaan insfrastruktur di negara Indonesia.

Disamping memberikan dampak positif bagi perekonomian negara Indonesia, hutang luar negeri juga memberikan dampak negatif bagi perekonomian indonesia. Hutang luar negeri memberikan dampak negatif dalam jangka waktu yang panjang jika terus menerus dilakukan akan sulit dikendalikan serta dapat menimbulkan berbagai persoalan perekonomian di negara Indonesia salah satunya yaitu, dapat menyebabkan inflasi atau dapat disebut dengan menurunnya nilai tukar mata uang rupiah. Jika hal itu terjadi dapat menyebabkan ketergantungan akan utang untuk membiayai belanja suatu daerah. Jika hal ini terjadi, maka dapat menjadi boomerang bagi bangsa indonesia merupakan alternatif untuk melakukan hutang untuk memenuhi pembiayaan belanja negara.

Hutang luar negeri seharusnya dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi diatas kapasitas pertumbuhan normal serta dapat mempercepat pembangunan insfrastruktur di negara Indonesia. Jika pemerintah melakukan hutang dengan memperhatikan dampak kedapannya bagi perekonomian negara Indonesia. 

Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan strategi serta proporsi yang diperlukan negara dalam melakukan hutang sehingga strategi serta sumber pembiayaan dapat efektif. Selain itu juga harus tepat dalam pengaplikasiannya agar tidak menjadi beban bagi negara dalam hutang yang berkepanjangan dan dapat membebani masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun