Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Italia mentransformasi sistem perekonomiannya dengan cepat, dari yang tadinya mengandalkan sektor pertanian, menjadi sektor industri dan perdagangan internasional yang sangat terkenal di dunia. Di sektor pertanian, Italia juga masih terkenal dalam bidang pertanian industrial yaitu sebagai penghasil anggur terbesar di dunia. Italia  terkenal memiliki nama besar dalam desain busana, peralatan, industri, otomobil bermutu tinggi, dan industri kreatif lainnya. Seperti yang kita tahu Italia merupakan penghasil merk besar seperti Gucci, Dolce & Gabbana, Prada, Armani, dan sebagainy dalam brand fashion. Dalam industri otomotif Italia memiliki brand besar seperti Ferrari, Lamborghini, hingga Alfa Romeo.
Selain dari kesuksesan tersebut, perekonomian Italia juga pernah mengalami kondisi buruk pada. Pada tahun 2008 terjadi krisis ekonomi global yang berpengaruh besar terhadap penurunan kondisi ekonomi Italia. Saat itu Italia mengalami penurunan GDP terburuk  dalam beberapa dekade. Dalam keadaan ekonomi yang buruk tersebut Italia menghadapi beberapa tantangan di bidang ekonomi, yaitu terganggunya pertumbuhan ekonomi, semakin tingginya tingkat pengangguran, terjadinya kesenjangan tingkat kesejahteraan antara utara dan selatan dan besarnya hutang pemerintahan dialami oleh Italia .(Kementerian Luar Negeri Indonesia).
Sistem ekonomi liberal yang dianut Italia memang membawa Italia pada kemajuan ekonomi, tetapi hal tersebut juga tidak semata-mata hanya menghasilkan sisi baik. Meskipun sempat mengalami kemajuan ekonomi yang sangat tinggi, ternyata Italia juga pernah mengalami keterpurukan ekonomi akibat sistem yang buruk. Tidak jauh berbeda dengan Indonesia Italia juga mengalami permasalahan perekonomian seperti kesenjangan tingkat kesejahteraan, tingginya tingkat pengangguran, bahkan memiliki hutang yang tinggi. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI