Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Gratias

-semua karena anugerahNya- Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

80 Tahun Ruang Merdeka di Indonesia

19 Agustus 2025   15:21 Diperbarui: 20 Agustus 2025   10:25 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kita benar-benar sudah merdeka? Ataukah justru masih terjajah dalam bentuk berbeda?

Bukan hendak menunjuk pihak lain saja, tetapi mari bersama berefleksi terus-menerus untuk kemajuan bangsa ini. Secara konkrit untuk kita sebagai pribadi. 

Apakah sudah menjadi pribadi merdeka yang bertanggungjawab atas diri sendiri? Apakah kita sudah menjadi pribadi yang berdampak minimal untuk diri dan keluarga? Apakah kita sudah memulai dari diri sendiri terlebih dahulu untuk berperilaku adil? Apakah kita juga sudah berkontribusi terhadap masyarakat di sekitar kita mulai dari yang terkecil?

Bertolak dari pribadi kemudian merujuk pada hal yang lebih besar lagi. Harapan kita menjadi harapan sebuah bangsa besar ini. Sepenggal syair lagu karya Ismail Marzuki menjadi sebuah pengingat bagi kita semua untuk kembali ke rel yang benar di dalam semua lini yang kita kerjakan masing-masing. 

Sebagai anak, apakah kita sudah melakukan hal yang benar di keluarga. Sebagai ibu dan atau istri apakah kita telah memberikan yang terbaik untuk keluarga? Sebagai ayah dan suami apakah kita sudah hadir dengan penuh bagi keluarga kita. Apakah kita sebagai karyawan dan pimpinan sudah berlaku benar di lingkungan pekerjaan dan seterusnya-dan seterusnya. 

Berharap 80 tahun negara kita ini menjadi momentum tepat untuk 'kembali' pada fitrah sebagai bangsa besar yang saling menghargai dan menjunjung nilai kemanusiaan di atas semua hal. Terima kasih.

Indonesia Pusaka

Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya

Indonesia sejak dulu kala, tetap dipuja-puja bangsa

Di sana tempat lahir beta

Dibuai dibesarkan bunda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun