Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

5 Prinsip Dasar Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus

7 Desember 2022   05:23 Diperbarui: 7 Desember 2022   07:47 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendampingi anak berkebutuhan khusus| Dok iStock/Passakorn Prothien via nova.grid.id

1. Kekuatan screening dan assessment

Analisis ini begitu penting, karena kita akan membangun kekuatan bukan kelemahannya. Maka untuk itu, memetakan kekuatan mereka melalui serangkaian pemeriksaan di awal amat sangat penting. 

Teman, sekali lagi ini bukan memberi stigma atau label, jangan salah sangka, tetapi memberikan analisa tepat untuk memberlakukan treatment yang tepat pula. Jangan juga salah langkah dengan melakukan 'self diagnosis', arahkan pada ahlinya. Pemetaan ini penting untuk arah pendidikan anak-anak ini.

2. Fokus pada kelebihan mereka tetapi tetap realistis

Membandingkan adalah tindakan yang paling mudah untuk dilakukan, yang berakhir kuciwa eh kecewa maksudnya. Itu berulang kali saya rasakan. Membandingkan buah apel dan anggur yang gak nyambung tentu saja. Bahasa kerennya, gak apple to apple.

Saya selalu percaya tiap individu menyimpan 'mutiara'nya sendiri. Fokus pada kelebihan dan terus melatihnya menjadi sebuah kekuatan yang membangun diri mereka menjadi kemutlakan, sekali lagi sesuai versi mereka lho, ya, bukan sudut pandang kita.

3. Bangun support system

Membangun support system yang sehat menjadi hal yang penting. Bayangkan, jika sapu lidi hanya 'bekerja' sendiri, opo yo iso, rek? Cari, temukan serta kumpulkan 'lidi-lidi' tersebut, kemudian kerja bareng, jangan sok-sok'an, Nita, entar oleng!

Orangtua anak berkebutuhan khusus harus mendukung dirinya sendiri dan didukung. Dukungan adalah modal penting untuk membersamai mereka. Kepedulian dan rasa tepo seliro menjadi sangat penting. 

4. Jadwal yang teratur dan konsisten

Proses terapeutik harus dilakukan dengan konsisten dan ketekunan. Gak harus full speed terus, stel kendo juga penting, jangan lupa ngerem setelah ngegas! Ngegas juga, ntar gak nyampe-nyampe kalo woles terus! Ingat jangan sampai jadi stress dan akhirnya frustasi. Tetap melihat realita sambil mengembangkan kekuatan anak-anak ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun