Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

4 Indikator Keberhasilan Intervensi Psikologis Anak-anak Berkebutuhan Khusus

6 Januari 2022   07:00 Diperbarui: 18 Mei 2022   21:49 2285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Sumber:Antara Foto melalui Kompas.com/Basri Marzuki

Salah satu keberhasilan intervensi yang paling penting adalah penerimaan dari orang tua. Menerima berarti memberikan ruang kepada orang tua untuk sadar penuh bahwa anak tersebut membutuhkan pendidikan yang khusus, treatment yang khusus. Menerima juga berarti menyediakan diri sebagai 'fasilitator' untuk kemajuan perkembangan tumbuh kembang mereka.

2. Pengulangan materi

Materi-materi intervensi psikologis yang secara spesifik termuat dalam aktivitas-aktivitas terapi merupakan materi yang sejatinya harus diulang setelah aktivitas terapi (dengan terapis) yang porsi waktunya (relatif) pendek. 

Siapa sih yang harus mengulangnya? Tentunya dari pihak keluarga (pihak yang melakukan pengasuhan). Mengapa hal ini harus dilakukan? Aktivitas terapi hanya berlangsung dengan durasi waktu yang pendek secara periodik. 

Seperti contoh pada spektrum Autisma, orang tua disarankan memberikan terapi perilaku, wicara, dan okupasi selama 30-40 jam/minggu. Dimana terapi-terapi ini mengajarkan banyak metode dan keterampilan yang akan berguna kelak bagi kehidupan si anak. 

Untuk mencapai hasil yang maksimal maka sangat dibutuhkan konsistensi pengulangan materi yang dilakukan juga oleh anggota keluarga selain oleh terapis tentunya. Hal ini tentu saja akan sangat mendukung kemajuan dan tumbuh kembang anak-anak tersebut.

3. Sinergi pihak terkait

Seiring dengan berkembangnya waktu, anak-anak berkebutuhan khusus bisa mendapatkan hak pendidikan yang sama. Sekolah inklusi menjadi sebuah sarana pendidikan formal yang menampung kebutuhan 'kekhususan'  anak-anak ini, walaupun masih terlihat banyak kekurangan dan compang-camping disana sini, tetapi dengan adanya konsep PPI (Program Pembelajaran Individual) yang menekankan diferensiasi berdasarkan kecepatan anak berpikir dan bekerja, serta metode pengajaran berdasarkan modalitas gaya belajarnya.

Guru, orang tua, dan penyelenggara intervensi psikologis sebaiknya melakukan sinergi yang akan membantu dalam keberhasilan intervensi psikologis bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Pemerintah pun demikian, kebijakan dan undang-undang yang berpihak pada anak-anak berkebutuhan khusus menjadi penting. Undang-undang dan berbagai kebijakan berguna sebagai payung hukum bagi perlindungan akan hak-hak yang selayaknya didapatkan oleh mereka.

Pengabaian berbagai pihak akan memberikan dampak negatif dan bahkan bisa menciptakan dekadensi bagi tumbuh kembangnya.

4. Penerimaan masyarakat

Penerimaan masyarakat terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan satu kunci penting. Saya pernah mendengar beberapa cerita yang terjadi dalam dinamika masyarakat bahwa anak-anak berkebutuhan khusus belum sepenuhnya diterima.

Ketimpangan disana-sini masih terlihat. Tindakan perundungan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus masih cukup banyak terjadi. Fakta yang terjadi diungkap juga melalui sebuah penelitian yang dilakukan British Journal for Learning Support tahun 2008, ditengarai 60% anak berkebutuhan khusus lebih sering mengalami perundungan dibandingkan anak pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun