Seberapa banyak dari kita yang mengenang Guru BK sebagai polisi sekolah? Atau apakah ada diantara kita yang ‘hobi’ dihukum oleh Guru BK-nya, atau bahkan justru punya luka batin dengan Guru BK-nya? Hehehe…
Sependek pengalaman yang saya alami dalam jenjang sekolah saya, justru Guru BK saya adalah guru yang sangat bersahabat, sabar, dan lemah-lembut dengan siswanya.
Saat saya masih aktif mengajar sebagai Guru BK di sebuah SMP swasta di Kota Salatiga, seorang Guru dari SMP lain yang juga merupakan Ketua MGBK (Musyawarah Guru Bimbungan Konseling) Kota Salatiga yang bernama Bapak Waskitho Asmara Adi, M.Pd pernah memberikan bekal terkait hal ini. Guru BK bukan berperan sebagai polisi sekolah! Peran Guru BK sungguh luas dan dalam, beliau menegaskan.
Oh ya, mungkin ada diantara kita yang belum paham apa itu MGBK sebenarnya.
MGBK adalah sebuah wadah (komunitas) diskusi, komunikasi, kolaborasi, serta pengembangan bagi guru-guru yang tergabung di dalamnya. Banyak sekali yang benih-benih baik yang ditaburkan oleh komunitas ini bagi pengembangan guru dan siswa.
Pengalaman terakhir yang saya ikuti adalah ketika Bimbingan Konseling dijadikan sasaran PKP di akhir tahun 2019 lalu di kota kami.
Pendidikan Kota setempat. Kebetulan saya berada lingkungan Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.
Apa sih PKP itu? PKP sendiri kepanjangan dari Peningkatan Kompetensi Pembelajaran. PKP merupakan salah satu aktivitas dari Program PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) yang merupakan kerjasama dari PPPPTK (P4TK) dengan Dinaspendidikan karakter) melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS)
Saat itu tujuan program PKP ini adalah meningkatkan kompetensi siswa (terutama terkaitMelalui kesempatan ini kami selaku Guru-Guru BK SMP se-kota Salatiga diberikan pembekalan untuk mengaplikasikannya di sekolah masing-masing.
Bukan hal yang mudah memang pada saat itu untuk mengatur waktu, karena di sekolah kami masing-masing pun sedang menjalankan berbagai aktivitas terkait ujian sekolah dan persiapan Natal sekolah (sekolah swasta yang berlafas Kristiani), tetapi karena solidaritas MGBK dan pengurusnya yang menurut saya sangat luar biasa, akhirnya PKP ini bisa diselesaikan dengan sangat baik (setidaknya bagi saya dan kawan saya yang sama-sama menjadi panitia)
Tepat di Bulan Januari 2020 kami selaku panitia bisa menyelesaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan tersebut dengan baik.
Komunitas MGBK sangat berguna dan menguatkan bagi Guru-guru BK yang dinaunginya. Saya dan rekan-rekan sejawat merasakan betul peran yang diberikan oleh MGBK. Sebagai Guru BK yang bukan berasal dari jurusan BK (saya memiliki latar belakang Psikologi) secara administrasi saya membutuhkan banyak sekali input. Nah di dalam komunitas ini saya dan rekan-rekan lain diberikan bekal dengan cara mengikuti workshop, pelatihan, seminar, dan lain sebagainya.
konseling besar yaitu Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd.,Kons dan Mulawarman, S.Pd., M.Pd., Ph.D. mengenai Teknik konseling OARS.
Ketua MGBK dan pengurus MGKB sangat update terhadap isu pengembangan profesi guru BK. Salah satu yang saya ingat betul ketika mengikuti pelatihan dari Tim Bimbingan Konseling Universitas Negeri Semarang (UNES) yang digawangi tokohDari cerita-cerita di atas peran guru BK menjadi sangat vital dan tidak bisa dipandang sebelah mata, apalagi jika dianggap hanya sebagai polisi sekolah.
Seringkali di banyak sekolah, peran Guru BK masih sering salah kaprah. Ada 4 area layanan yang harus dipenuhi oleh Guru BK yaitu layanan pribadi, belajar, sosial, profesi. Ketiga layanan ini merupakan area layanan yang harus diberikan oleh Guru BK.
Adapun anggapan  bahwa Guru BK banyak nganggurnya karena tidak mengajar mata pelajaran juga sangat tidak benar. Dengan banyak area yang dikerjakan sampai-sampai , Guru BK pun tidak  memiliki waktu hanya untuk makan siang saja. jadi sangatlah tidak benar apabila Guru BK minim pekerjaan dan kegiatan, hehehe.
Area kognitif, afektif, serta konatif yang merupakan area layanan Guru BK merupakan area yang sangat luas. Sinergi ke dalam dan ke luar merupakan hal yang sangat vital untuk dikerjakan.
MGBK sebagai wadah komunikasi dan pengembangan guru BK merupakan hal yang sangat penting. Disini guru-guru BK di tiap sekolah bisa saling mendukung dan memberi feed back terkait pengembangan siswa selain juga secara internal tentunya.