Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Menanamkan Growth Mindset bagi Pendampingan Siswa-siswi dengan Stigma Troublemaker

17 Maret 2021   13:43 Diperbarui: 17 Maret 2021   14:40 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Sumber: Dok.Pri

Growth mindset ini bukan hanya fokus pada kemampuan diri alamiah yang telah melekat di dalam diri kita, seperti bakat dan kemampuan intelektual, tetapi ada juga campur tangan kerja keras dan persistensi yang memegang peranan penting. Harapan baik akan berubahnya sebuah kondisi, sebuah situasi sangat kuat dalam growth mindset ini. 

Thomas Alva Edison harus mengalami kegagalan berulang kali sebelum dia menemukan lampu pijar. Albert Einstein mengalami proses pendidikan di sekolah formal yang sangat berat dan berliku, tetapi dia menjadi seorang ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia ini. Hellen Keller yang memiliki keterbatasan fisik mampu menjadi tokoh populer yang memberi inspirasi pada banyak orang di dunia.

Steve Job bahkan tidak menyelesaikan pendidikan formalnya, tetapi berhasil membawa Apple menjadi perusahaan  gawai yang terhebat di dunia.

Bisa menelusuri juga tokoh-tokoh lain, seperti Kolonel Sanders yang justru meraih keberhasilan bersama KFC di usia yang tidak lagi muda.

Peran growth mindset sangat besar dalam memberikan titik balik bagi mereka yang mengalami kegagalan demi kegagalan. Pemikiran yang terbuka, kerja keras, terbuka pada tantangan, tidak lekas menyerah, dan memiliki dedikasi untuk menyelesaikan sebuah masalah menjadi poin penting.

Kita para pendidik, orang tua bisa menjadi pendamping anak-anak dan siswa kita ketika mereka justru mendapat stigma yang buruk dengan growth mindset kita.

Seperti Ibu dari Albert Einstein, Guru Hellen Keller yang bernama Anne Sullivan yang saya yakin sudah memiliki growth mindset kepada anak dan siswa nya itu, sehingga berhasil mengantarkan mereka ke gerbang keberhasilan dalam hidupnya. Kita pun bisa mendampingi anak dan siswa kita dengan konsep growth mindset yang benar untuk memberikan dukungan pada anak dan siswa kita tersebut.

Jika anak-anak didik kita belum berhasil dalam pencapaian akademis, masih terus melanggar peraturan, atau tidak berhenti melakukan pemberontakan, pakailah growth mindset yang tepat sehingga muncul harapan bagi kita untuk terus mendukung mereka dan mendampingi proses belajar mereka.

Urat kesabaran akan memberi optimisme, pemikiran positif, dan harapan baik kita akan memberi jalan bagi mereka untuk menapaki proses belajaar mereka seumur hidup di dunia ini.

Semua anak layak dan berhak berhasil walaupun banyak stigma yang melekat dalam diri mereka. Growth mindset kita bisa memberikan jalan keberhasilan mereka.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun