Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

4 Fenomena yang Bersemi di Masa Pandemi

13 Juli 2020   12:33 Diperbarui: 13 Juli 2020   12:55 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu aktivitas yang marak dilakukan setelah pandemi terjadi / sumber: kompas.com

Pertengahan bulan Maret 2020 yang lalu menjadi sebuah momentum penting. Momentum yang mungkin menganulir setiap rencana, gaya hidup, tatanan kemapanan yang selama ini sudah dijalani kita semua.

Saya lebih menyikapi hal ini sebagai sesuatu yang mengubah paradigma dan persepsi saya dalam memandang kehidupan baik itu positif maupun terselip hal negatif.

Sebuah pandemi yang mengubahkan .., gak perlu saya singgung lagi lah, ya, mengenai hal ini. Covid- 19 sudah terlalu populer untuk diperbincangkan.

Banyak hal yang berubah. Saya merasakan betul, tiap kali membuka medsos yang bertajuk WA, disana, buuanyak sekali status-status yang menawarkan produk-produk dagangan.

Dari mulai makanan, minuman, baju, celana, sepatu, alat rumah tangga, masakan rumahan, ragam varian jamu, ragam varian sambal produksi rumah tangga, pelayanan jasa pengiriman barang, dan sebagainya, ditawarkan oleh si pengguna yang sebelumnya tidak melakukannya.

Ada juga yang selalu update produktivitas yang dilakukan di tiap harinya, mulai dari memasak jenis-jenis makanan sampai berkreasi dengan karya hand-craft. Di sisi lain, ada yang mengembangkan talenta untuk membuat video-video edukasi. Kemudian, ada juga yang terus meng-upgrade diri demi keberlangsungan hidup, karena dampak dirumahkan, dan lain sebagainya.

Bagi teman-teman saya yang terbiasa bekerja dalam lingkup formal dalam artian office-hour-working, di awal agak melakukan penyesuaian, tetapi memang selanjutnya, sampai menginjak bulan ketujuh di tahun 2020 ini semakin terbiasa dan membiasakan diri.

Saya ingat betul di awal masa-masa bekerja dari rumah sekitar empat bulan lalu, banyak opini, asumsi, tanggapan, pendapat skeptis yang berkembang. Tapi hingga saat ini kita yang masih diberikan waktu dan kesempatan hidup, setidaknya wajib dan layak bersyukur kepada Sang Empunya Hidup.

Namun demikian tak mengurangi rasa empati yang besar dan sedalam-dalamnya juga untuk, saudara-saudara kita, yang berpulang, karena menjadi korban Covid- 19.

Kembali pada sesuatu yang berubah dalam gaya hidup saat ini, yang saya ikuti di beberapa bulan terakhir. Beberapa fenomena yang saya tangkap, adalah sebagai berikut :

1. Maraknya aktivitas yang berbasis online

salah satu pelatihan online yang terdapat di salah satu group wa / sumber: group MGBK Salatiga
salah satu pelatihan online yang terdapat di salah satu group wa / sumber: group MGBK Salatiga
Dalam lingkup pendidikan misalnya, kami para tenaga pengajar, "dipaksa" melakukan upgrade diri, dalam hal kemampuan, terutama dari segi kompetensi yang terkait penguasaan teknologi informatika.

Menjelajahi webinar yang satu dan pindah ke webinar yang lain, menjadi sebuah gaya hidup yang menandai sebuah revolusi kehidupan baru.

Bukan hanya sebagai peserta, banyak juga yang sebaliknya, berinisiasi membuat suatu moda pembelajaran untuk melakukan empowering untuk masyarakat luas. Kesemuanya itu dilakukan dalam bentuk online.

Pembelajaran siswa secara virtual pun dirancang sedemikian rupa, dengan tujuan pembelajaran siswa bisa dilakukan seoptimal mungkin. Walau kesempurnaan hanya milik Tuhan semata, setidaknya sudah melakukan semaksimal yang kita bisa.

Orang tua pun demikian, sejak awal, pembelajaran daring ini dilakukan, orang tua tak kalah sibuk, mereka membekali diri dengan keterampilan terkait penguasaan teknologi informatika, sehingga dapat mendampingi putera-puteri mereka yang masih membutuhkan pendampingan dalam dunia pendidikan.

Akun-akun baru youtube atau berbagai media sosial lain bermunculan demi mensiasati teknik pembelajaran baru ini. Masih banyak fenomena lain yang terjadi seputar penggunaan daring (terutama saat masa pandemi ini), tetapi intinya, moda online semakin bersemi dan berkembang, layaknya bunga-bunga cantik yang berkembang di musim semi..

2. Bermunculannya aktivitas keterampilan

salah satu foto kreasi kue nastar strawberry seorang kawan yang dikirimkan via wa / sumber: nastiti cookies/ika
salah satu foto kreasi kue nastar strawberry seorang kawan yang dikirimkan via wa / sumber: nastiti cookies/ika
Memasak merupakan salah satu aktivitas yang semakin marak di masa ini. Salah satu jenis makanan yang kerap muncul dalam lingkaran pergaulan saya adalah keterampilan membuat kue.

Banyak sekali ragam pembuatan kue yang di-update di medsos. Misalnya beragam jenis kue kering yang dimodifikasi. Misalnya saja, ada kue Nastar berbentuk strawberry, Nastar berbentuk karakter anjing atau babi, Bakpao karakter berbentuk hello kitty, dan sebagainya.

Kue --kue kekinian yang biasa dijumpai di gerai-gerai bakery, contohnya Korean Garlic Bread. Sejak pandemi, roti model begini, bisa ditemukan di meja makan rumah kita. Sang kreator, tidak lain dan tidak bukan ya, anggota keluarga kita sendiri.

Melihat binar sukacita anggota keluarga adalah bayaran yang sudah besar sekali bagi chef-nya, karena bisa memberikan yang terbaik dan mengenalkan jenis kue "kekinian" di rumah.

Sebelumnya para pembuat jenis kue tadi belum memiliki pengalaman, tapi karena waktu yang ada dan ingin mencoba akhirnya mereka membuatnya. Dengan berbekal tutorial yang bisa diunduh di internet, mereka mulai mencoba.

Ada yang berhenti sampai disitu, ada yang kemudian memasarkannya, tentu saja setelah melalui food-tasting dan beberapa uji kelayakan jual.

3. Semakin gencarnya gerakan hidup sehat di berbagi lini dalam berbagai jenis area kehidupan

aktivitas bersepeda yang kembali marak / sumber: kompas.com
aktivitas bersepeda yang kembali marak / sumber: kompas.com
Pandemi memberikan sejumlah dampak. Saat Lebaran kemarin, hantaran atau yang biasa disebut hampers, tak lagi berisi kue kering, atau sajian makanan khas Lebaran, tetapi berisi paket hand sanitizer, masker, face shield, dan ragam benda lain yang merujuk pada item kesehatan.

- Sajian kuliner, misalnya minuman, didominasi oleh minuman yang mendukung kesehatan tubuh. Seperti sari jeruk, jamu, dan sebagainya.

- Di Bandung ada pengusaha cookies yang membuat varian empon-empon sebagai selai pada cookies buatannya. Dilansir dari Kompas.com (24/04/2020).

- Sepeda laris manis bak kacang goreng yang renyah dan kriuk. Bersepeda menjadi satu kegiatan yang mendukung aktivitas kesehatan, yang digemari oleh orang-orang pada saat ini.

- Berkebun dan menanami dengan jenis makanan yang bisa menjaga ketahanan pangan keluarga menjadi salah satu agenda dalam keluarga.

Tentu saja mungkin, list Anda lebih panjang, yang bisa menambahkan fenomena yang muncul di sekitar kita.

4. Menjamurnya fenomena berjualan secara daring

tangkapan layar penawaran pizza di wa group/sumber: dok.pri
tangkapan layar penawaran pizza di wa group/sumber: dok.pri
Dalam scope kecil, di kantor, di lingkungan saya tinggal, kenalan-kenalan saya, hampir seluruh kawan menawarkan dagangan. Entah itu produk sendiri, atau membantu menawarkan produk orang lain.

Tidak mengganggu aktivitas pekerjaan tentunya, karena ini dilakukan secara daring saja.

Ragam produk yang dijual macam-macam. Ada yang dibawa saat bertemu di kantor atau bisa dengan moda delivery order.

Sebelum pandemi, tentu sudah ada fenomena ini. Hanya setelah pandemi, fenomena berjualan ini jadi lebih TSM alias Terstruktur, Sistematik, dan Masif.

Hampir setiap hari, ada yang berjualan, dan semua orang yang saya kenal memenuhi statusnya dengan foto-foto (gambar-gambar) yang akan ditawarkan, sehingga pembeli atau calon pembeli, atau yang "tergoda" menjadi pembeli bisa melihat setiap saat sampai 24 jam masa tayang berakhir.

Beberapa waktu lalu sempat mengobrol dengan seorang kawan. Ada sebuah alasan yang menarik, dia berjualan untuk membantu sebuah restoran yang hampir kolaps.

Dia menawarkan menu restoran tersebut  kepada setiap kenalan yang ada di kontak WA nya. Bukan hanya itu saja, beberapa kawan diminta untuk juga memviralkan info ini. Dengan cara ini, restoran tersebut sedikit terbantu, dan sedikit demi sedikit mulai menggeliat kembali.

Empat hal tersebut di atas akan menjadi sebuah pemandangan yang lekat dengan kehidupan kita sekarang.

Dalam masa-masa seperti ini, saya yakin, diperlukan pemahaman yang sangat luas dan dalam. Semua area, ekonomi, sosial, pariwisata, pertanian, dan lain sebagainya, pasti terdampak.

Sekecil apapun bagian kita, kita dapat memberi kontribusi. Selama hal ini menjadi manfaat bagi orang lain, sejatinya bisa didukung.

Benar sekali, jika bukan kita, siapa lagi yang akan mendukung. Tiap sendi kehidupan di negara kita dan di negara-negara lain harus kembali bangkit.

Yakinlah, bersama kita bisa.

Referensi :

1 https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/24/170220220/dongkrak-daya-tahan-tubuh-yuk-cicipi-kue-berbahan-ramuan-tradisional?page=all

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun