Banyak yang berbeda di Ramadan kali ini. Bukan maknanya, tetapi "situasi khas" yang menyertai Ramadan di kondisi saat ini. Taro kata, kenikmatan ngabuburit memang kurang semarak dibandingkan tahun lalu, sajian makanan khas menu buka puasa yang biasa dijual, nyaris tidak ada, karena pelarangan kerumunan dan mengumpulkan kerumunan dalam konsep PSBB yang tengah dijalankan oleh pemerintah kita.
Kalo ingat Ramadan, pasti yang terbayang salah satunya adalah makanan. Banyak makanan-makanan khas Ramadan yang keluar dari perpustakaan otak kita. Analogi Ramadan dan makanan khasnya, bukan suatu hal yang aneh lagi.
Walaupun "takjil" bukan berarti hidangan sajian pembuka puasa, tetapi tanpa disadari, pergeseran makna terjadi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ta'jil berarti mempercepat (dalam berbuka puasa), bukan sebuah hidangan, kan? Dalam makna lain, bisa diartikan sebagai menyegarkan berbuka puasa, seperti yang dilansir dalam tribunnews.com (08/05/2019).
Tak bisa dipungkiri, Ramadan tidak semarak tanpa hadirnya "penyegar-penyegar", yang turut serta meramaikan dan menambah makna Ramadan itu sendiri. Saya pribadi, kerap kali menikmati "penyegar-penyegar tersebut, dalam aura Ramadan. Bukan karena latah, namun seperti sudah menjadi tradisi bahwa "penyegar" berbungkus kuliner merupakan hal yang gak bisa dilewatkan di momen Ramadan.
Berburu dan mendapatkan kuliner khas Ramadan merupakan hal yang menyenangkan. Saat bulan penuh rahmat bagi pemeluk agama Islam ini datang, tak ayal seluruh warga, juga ikut menikmati "suasana khas" yang terjadi di dalamnya.
Kala pandemi Covid 19 ini terjadi, mungkin suasana ramainya perburuan kuliner khas Ramadan saat menjelang buka puasa, tidak lagi semarak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Apa saja ragam makanan yang membuat kita kangen untuk menemuinya di penjaja-penjaja "takjil" di momen Ramadan? Cekidot, yess gaes..
Kolak Pisang
Ini merupakan menu wajib kala Ramadan tiba. Perpaduan gurih santan, dan manis gula aren, serta harumnya pandan berpadu mesra dengan kolang-kaling dan pisang kepok raja, sungguh, nyam-nyam, sekali. Tiap sendok kolak pisang hangat, pasti memiliki kenikmatan dan sensasi tersendiri saat menikmatinya di bulan Ramadan.
Bubur Sumsum
Bubur yang terbuat dari tepung beras, dan santan ini, kerap ditemui di penjual kuliner khas Ramadan, dengan dikemas dalam gelas cup plastik ukuran sedang, ditambah dengan saus gula merah, dan dicampur dengan bubur tersebut saat akan menikmatinya. Khasiat menambah tenaga setelah berpuasa dan lumer di mulut merupakan sensasi tersendiri kala menikmatinya.
Bubur Biji Salak