"Ini mas temenku yang jurusan sejarah!" Ujar Di
Untuk pertama sekalinya, takdir itu mempertemukan Mu dan Ni. Mu mengulurkan tangan, mengajak Ni berkenalan. Percakapan mereka berlangsung seru. Mulai dari membahas sejarah di seputaran pulau Wesi hingga resep kopi enak, mereka nyambung. Kekasih Ni baru datang dari Pagi ikut bergabung.
"Ni, kamu tau? Saya ini sakit gigi makanya telat ke mari, aduh. Bayangkan ya tadi saya buka mulut untuk dibersihkan sarafnya hampir satu jam, sudah kebas hahaha" Ujar Bi, kekasih Ni.
Mu tidak ikut dalam percakapan, angin senja menerpa rambutnya yang panjang. Matanya tidak lepas menatap Ni dan Bi yang duduk tepat di hadapannya.
Matahari kemerahan sudah hampir berakhir. Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang ada di lapangan dekat teluk itu ingin mengakhir percakapan tapi Ni terlihat gusar.
"Sebentar ya, aku sholat dulu!"
"Silahkan."
Bi dan Mu melanjutkan percakapan. Mereka bercerita seputar kegiatan yang sedang berlangsung dan hal lainnya hingga Ni kembali.
"Besok malam ada nonton bareng, kalian ikut?" Tanya Mu.
"Insya Allah"
***