Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Blogger: Antara Follower, Trendsetter, dan Influencer

5 Februari 2017   14:26 Diperbarui: 5 Februari 2017   15:04 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Sebagai seorang blogger, pertanyaan ini kerap saya dengar saat menghadiri liputan maupun acara blogger lainnya: “Masuk kategori blogger apa?”  Jawaban yang diberikan pun bisa beragam.  Ada yang merespon dengan jenis artikel blog yang banyak ditulisnya seperti kuliner, travel, teknologi, fashion, otomatif, dan lainnya.  Banyak juga yang menjawab dengan alokasi waktu yang digunakan sebagai blogger yaitu paruh waktu (part-time) atau purna waktu (full-time).  Tak sedikit yang membalas dengan respon kocak misalnya, “Ah, saya mah apa atuh? Hanya blogger penggembira yang sederhana hehehe…” Nah, sebenarnya jawaban yang paling pas itu kiranya apa?

Tahun 2017 ini adalah tahun ketiga saya sebagai blogger sekaligus Kompasianer.  Syukur Alhamdulillah, selama ini (lebih) banyak kenangan manis yang saya rasakan sebagai seorang blogger.  Tambah teman, pengalaman, pengetahuan, dan pastinya, penghasilan.  Meskipun ada juga kenangan menyedihkan sebagai blogger, anggaplah itu sebagai variasi bumbu kehidupan.  Bolehlah sekali-kali asam atau pahit setelah seringnya manis dan gurih hihihi….

Setelah saya amati dan cermati, mau tidak mau, suka tidak suka, blogger (ternyata) juga memiliki kelasnya masing-masing. Eh, ini bukan kelas seperti di bangku sekolah lho.  Jadilah menurut pengamatan saya, selain sebagai hobi dan profesi, artikel blog itu juga sekaligus dapat menunjukkan tahapan pengalaman seorang blogger.  Sama seperti profesi lainnya yang memiliki kategori, layaknya dokter atau pilot senior dan junior, blogger pun bisa dibedakan berdasarkan kompetensi dan jam terbangnya.  Semakin tinggi jam terbangnya, maka semakin mudahlah meyakinkan pembacanya.

www.blogherald.com
www.blogherald.com
Untuk blogger, pengkategoriannya akan lebih tepat jikalau berdasarkan pada kualitas dan kuantitas artikel blognya.  Idealnya sih, bisa sering update blog setelah mereview sumber referensi artikel yang berkualitas oke.  Tapi, hal tersebut memang sulit dilakukan, bahkan untuk full-time blogger sekalipun.  Apalagi bagi blogger paruh waktu, bisa rutin seminggu sekali menulis blog saja sudah bersujud syukur, banget! Curcol pengalaman pribadi nih hahahaha…

Jikalau begitu, apakah ini berarti semua blogger dapat dengan serta-merta mempengaruhi pembacanya? Bisa ya, bisa tidak.  Pembaca blog pun semakin kritis belakangan ini.  Mereka tak otomatis menelan mentah-mentah setiap informasi yang disajikan dalam suatu blog.  Seringnya, mereka bisa membedakan isi blog yang asli dan yang basa-basi.

  Contoh yang paling banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah review suatu produk atau jasa dari seorang blogger.  Jikalau sang blogger memberi nilai raport yang kece tentang produk atau jasa yang direviewnya – tambah mantap lagi saat si reviewer sudah memakai langsung sehingga review blognya lebih obyektif – maka pembacanya pun akan tertarik untuk mencobanya sendiri.  Begitu pula sebaliknya. Tambahkan pula dengan efek dari the power of social media.  Wajarlah pada saat ini, berita baik berlari dan berita buruk berlompatan.

feelgrafix.com
feelgrafix.com
Bagi penikmat kuliner, review suatu restoran baru yang ditulis oleh seorang travel blogger mungkin saja tidak akan berpengaruh sekuat hasil review dari food blogger.  Namun, tentunya tetap ada informasi penting dan bermanfaat yang dapat digunakan oleh pembacanya.  Misal denah lokasi dan jenis transportasi yang bisa dinaiki menuju resto yang kemungkinan besar ditulis dengan lebih jelas dan terperinci oleh travel blogger daripada food blogger.  Maka itulah, berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya sebagai blogger sejak 2014 lalu, seorang blogger bisa masuk salah satu dari ketiga kategori ini menurut tahapan pengalaman dan perannya dalam dunia blogging.  Harapannya, tentu saja tambah tahun, semakin berkualitas pula isi blog maupun karakter pribadi seorang blogger, setuju ya?

livethegoodlifewithsara.com
livethegoodlifewithsara.com
Follower: Blogger pemula yang masih meraba-raba langkahnya

Jujur, saya pribadi merasa masih ada di tahap ini.  Mau tahu ciri khas dari blogger kategori follower ini? Senang mengikuti (tak jarang sampai meniru) konten blog dari blogger lain yang sudah eksis.  Satu lagi ciri utamanya yaitu… rajin mengikuti lomba blog ini-itu, apalagi dengan hadiah yang luar biasa bermutu! Langsung tancap gas hehehehe…

Tak bisa dipungkiri, faktor insentif berupa hadiah lomba blog (baca = materi) jelas semakin memotivasi seorang blogger follower untuk lebih aktif mengisi blognya dengan artikel terbaru.  Mulai dari isi konten blog berupa artikel olahraga, kesehatan, budaya, wisata, agama, semuanya ada.  Pantaslah jika seorang blogger follower seringnya belum mempunyai ciri unik tersendiri, baik dari segi konten maupun branding sebagai blogger karena tidak fokus dalam satu bidang tertentu.  Selama dirasa memberi keuntungan secara maya maupun nyata, maka hayuk sajalah.    

Eh, tapi namanya juga blogger pemula.  Boleh dong ya, (sedikit) membela diri hehehehe...Segi positif lainnya dari seorang follower adalah mereka lebih intensif mengeksplorasi minat dan jati diri dengan belajar banyak hal dari dunia blogging.  Pada akhirnya, jikalau konsisten meng-update dan juga meng-upgrade isi blognya, seorang blogger follower akan menemukan satu atau dua bidang blog yang disukai, minati, dan kuasai materinya secara spesifik.  Saya kini memilih untuk tak menulis blog tentang produk atau jasa yang saya pribadi belum pernah gunakan ataupun tak tertarik untuk memakainya sendiri.  Bingung dan pusing nanti ketika harus menulisnya di blog.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun