Saat memesan pun, kita harus spesifik menyebut jumlah dan jenisnya serta membayar lunas akan lebih baik lagi. Tingginya permintaan kelapa menjelang Lebaran membuat prinsip 'siapa cepat, dia dapat.'
Setelah kelapa, bahan pangan lainnya yang laris manis dibeli untuk hidangan Idul Fitri yaitu kentang. Perkedel dan sambal goreng hati adalah dua menu khas Lebaran yang memakai kentang.
Meskipun permintaan kentang tak setinggi kelapa, namun tetap saja harganya ikut naik. Satu waktu, bahkan harga kentang sudah naik Rp. 3000 (tiga ribu rupiah) dari hari ini ke esok hari!
Tantangan lainnya saat membeli kentang sebelum Lebaran adalah perbedaan kualitas dengan harganya. Di luar Ramadan, harga kentang mengikuti ukuran dan jenisnya.
Nah, saat Ramadan menjelang Lebaran, kentang berkualitas rendah pun harganya tetap mahal. Para penjual kentang tak akan melepasnya dengan harga murah karena mereka yakin pasti laku.
Di sisi lain, kita juga tak bisa menyimpan kentang lama-lama setelah dikupas. Warna terang kentang akan cenderung memucat dan kerenyahannya berkurang saat disimpan di dalam kulkas.
Kentang idealnya segera diolah (goreng, kukus, rebus) jika telah dikupas. Kentang selanjutnya langsung diolah dengan bumbu untuk mendapatkan sedapnya cita rasa masakan yang berkualitas.
Lebaran tanpa ketupat mirip masakan tanpa garam. Hambar dan ambyaar gitu deh rasanya..
Ketupat ini setiap Lebaran pun hadir di rumah kami. Namun, ada transformasinya dari tahun ke tahun sesuai faktor umur hehehe....