Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerita tentang Koleksi Barang yang Terkenang

5 Mei 2021   23:19 Diperbarui: 5 Mei 2021   23:31 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi prangko/filateli dapat membuat kita keliling dunia (Ilustrasi: freepik.com)


Tahun 2015 adalah tahun terakhir saya memiliki koleksi barang. Enam tahun terakhir ini saya menjalani hidup minimalis.

Konsekuensinya, saya hanya membeli dan menyimpan barang yang memang saya gunakan (hampir) setiap hari. Kini, saya pun tak lagi memiliki koleksi barang.

Koleksi barang terakhir yang saya miliki yaitu album prangko. Saya mengumpulkan prangko sejak masih duduk di bangku SD.

Sayangnya, album prangko itu hilang ketika saya pindah rumah kost. Saking banyaknya barang saat pindahan, sangat mungkin album itu terselip entah di mana.

Saya bahkan sampai datang lagi ke rumah kost lama hanya untuk memastikan album prangko itu mungkin masih tertinggal di sana. Namun, penghuni baru kamar yang saya tempati sebelumnya bilang, kamar sudah benar-benar kosong dan bersih saat dimasuki.

Okelah, memang sudah takdirnya saya untuk tak lagi mengoleksi barang. Namun, jika ditanya koleksi barang yang paling berkesan, jawabnya tentu saja yaitu album prangko tersebut.

Saya menyimpannya selama hampir 25 tahun lamanya. Inilah kenangan tentang album prangko tersebut yang masih teringat.

Sejarah kemajuan suatu bangsa

Seingat saya, prangko Indonesia terlama yang pernah saya miliki yaitu keluaran tahun 1964. Sementara itu, prangko luar negeri tertua koleksi saya berasal dari Bulgaria yang bertahun 1956.

Koleksi prangko saya merupakan prangko bekas yang dijual di toko buku. Ada pula prangko yang didapat dengan cara barter antara sesama kolektor prangko (filateli).

Beberapa prangko Indonesia tersebut bergambar pembangunan nasional di masa Orde Baru. Tulisannya yaitu antara lain 'Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun).'

Untuk prangko luar negeri, mereka lebih sering menampilkan even internasional pada masanya. Saya jadi paham bahwa pesta olahraga dunia yaitu Olimpiade tenyata ada dua setelah memiliki prangko dari Jepang.

Indonesia hanya mengikuti Olimpiade musim panas (Summer Olympic) seperti yang selama ini kita ketahui karena termasuk negara tropis. Sementara itu, Olimpiade musim dingin (Winter Olympic) diperuntukkan bagi negara bersalju yang mempertandingkan cabang olahraga di es dan salju.

Secara ukuran, prangko Indonesia lebih beragam. Ada yang kecil, sedang, dan besar.

Sementara itu, prangko mancanegara ukurannya relatif sama dan kebanyakan prangkonya kecil. Nah, baik prangko Indonesia maupun prangko asing sama-sama menggambarkan sejarah peradaban suatu bangsa, termasuk para tokoh dan pahlawan nasionalnya.

Wajah Ratu Elizabeth II berulangkali menghiasi prangko di Inggris. Di Indonesia, Soeharto sebagai presiden ke-2 banyak terdapat di prangko pada tahun 80-an dan 90-an.

Alam dan budaya negara

Prangko ternyata juga bisa menjadi alat promosi pariwisata suatu negara. Tak heran, gambar daerah tujuan wisata kerap tampil di prangko.

Mulai dari gunung, laut, hutan, dan sejenisnya turut tercantum di prangko. Contohnya Laut Merah di Mesir dan Candi Borobudur di Indonesia yang tampil di prangko.

Saya juga ingat, keanekaragaman hayati di satu negara pun ditampilkan di prangko. Mereka umumnya yaitu gambar flora dan fauna, tak terkecuali yang jenisnya langka.

Komodo pernah menghiasi prangko Indonesia. Begitu pula hewan hutan tropis seperti gajah, jerapah, dan sejenisnya pada prangko Kenya dan Thailand.

Untuk flora, saya selalu terpesona dengan kumpulan bunga cantik pada prangko. Anggrek dan variasinya menjadi bunga yang paling sering muncul di prangko dari Indonesia.

Selain flora dan fauna, tradisi budaya juga muncul di prangko. Ragam baju adat daerah pernah tampil di prangko Indonesia.

Gambar bendera suatu negara pun turut menghiasi sejumlah prangko. Persamaan warna bendera Indonesia dan Monako saya ketahui pertama kali dari gambar prangko.

Begitu pula air terjun Niagara (Niagara Falls) yang berada di dua negara sekaligus yaitu Amerika Serikat dan Kanada. Prangko di kedua negara tersebut sama-sama menampilkan Niagara dengan versinya masing-masing.

Hobi koleksi prangko memang telah menjadi masa lalu saya. Meskipun begitu, ilmu dan kenangannya terus berkesan sepanjang masa bagi saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun