Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tiga "Kantor" di Dunia Maya yang Perlu Ditata

27 Juni 2019   10:28 Diperbarui: 27 Juni 2019   13:52 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran kantor bagi perusahaan kini telah bergeser perannya. Keberadaan bangunan fisik kantor sempat merajai sebelum adanya internet. Para pekerja pernah merasa bangga ketika bisa bekerja di gedung perkantoran yang mewah, mentereng, dan berada di lokasi strategis.

Di Jakarta, daerah perkantoran di Kuningan dan Sudirman memiliki gengsi tersendiri bagi para karyawannya. Lokasinya yang berdekatan dengan sejumlah gedung kantor pemerintahan (kementerian) dan perwakilan negara asing (kedubes) membuat keduanya bernilai lebih tinggi.

Nah, lain ceritanya setelah internet dan media sosial menjamur. Keberadaan kantor fisik (offline) tanpa adanya kantor virtual (online) bak sayur tanpa garam di era digital saat ini. Alamat situs (website) resmi suatu perusahaan maupun instansi resmi lainnya kini mutlak eksistensinya.

Mesin pencari (search engine) Google jelas melambungkan peran strategis adanya website dan media sosial bagi perusahaan, pemerintahan, maupun institusi pendidikan. Sebelum menjatuhkan pilihan pembelanjaan, para konsumen akan menelusuri dahulu informasi via Google.

Seperti halnya kantor pusat (headquarter/head office) di dunia nyata, website menjadi lokasi yang paling memberikan kesan bagi para calon konsumen. Setelah itu, mereka akan menjelajahi artikel blog di website (kantor cabang) dan menuju media sosial (kantor pemasaran).

Maka, seraya mempercantik gedung fisik kantor, para pebisnis juga penting untuk memoles kantor online mereka. Kantor virtual yang optimal tak ayal membuat peluang bisnis akan semakin terbuka lebar. Saat bisnis berjalan lancar, maka keuntungan pun akan terus dirasakan, setuju?

Website sebagai Kantor Pusat yang Profesional
Kesan pertama begitu menggoda. Begitu pula dengan desain website. Sebanyak 75% konsumen menilai kredibilitas suatu bisnis dari website yang ada. Desain website tak selalu harus yang wah. Namun, tampilan fisik website harus selaras dengan visi dan misi suatu perusahaan.

Warna, gambar dan ukuran huruf pada suatu website sangat berpengaruh pada persepsi konsumen. Contohnya website makanan bayi dan balita idealnya berwarna lembut (pastel) serta bentuk huruf yang mudah dibaca para orang tua sekaligus foto bayi yang menggemaskan.

Setelah desain, kecepatan akses (loading) website juga berdampak pada periode konsumen saat mengunjunginya. Harap diingat, tidak semua daerah memiliki kecepatan internet yang maksimal. Ketika website lama untuk dibuka, konsumen akan beralih ke website lainnya.

Di Amerika Serikat, lambatnya akses (slow-loading) website berimbas pada kerugian penjualan sekitar 2.6 miliar US dollar setiap tahunnya. Serupa dengan kantor pusat di dunia nyata yang harus mudah dijangkau, website juga wajib memiliki loading yang cepat (fast-loading).

Desain dan loading yang prima tentunya harus ditunjang oleh isi website yang informatif dan aplikatif. Website yang user & mobile-friendly secara tampilan maupun kualitas informasinya dapat meningkatkan penjualan hingga 50% seperti yang terjadi di Amerika Serikat tahun 2018.

Patut dicatat bagi perusahaan maupun individu, informasi yang harus ada di setiap website yaitu 'Tentang Kami (About Us)'. Transparansi dan kejelasan profil (singkat) dari pemilik website membuat para calon konsumen menaruh kepercayaan lebih tinggi. Tak kenal maka tak sayang.

http://seibelpublishingservices.com
http://seibelpublishingservices.com
Blog sebagai Kantor Cabang yang Membantu
Bisa diperhatikan, website perusahaan besar memiliki blog tersendiri. Tujuannya untuk menyajikan sejumlah informasi yang berkaitan erat dengan produk maupun jasa yang ditawarkan perusahaan. Blog termasuk soft-selling yang meningkatkan trafik pencarian (SEO) di Google.

Sering terjadi, para konsumen malah mendapati blog perusahaan terlebih dahulu saat mengetik kata kunci (keywords) tertentu ketika ber-googling. Saat puas dan terbantu dengan isi blog, para konsumen tersebut akan menuju website dan media sosial milik perusahaan tersebut.

User experience menjadi kata kunci yang harus dikedepankan oleh pengelola blog perusahaan. Saat isi News Release pada website lebih singkat dan formal, maka artikel blog bisa berupa pengalaman (nyata) para konsumen dengan bahasa sehari-hari atau featured articles.

Format yang sering dilakukan oleh para content marketer dan copywriter pada blog perusahaan adalah mencantumkan 'iklan singkat' di ujung isi artikel. Di awal, mereka mengetuk dulu sisi emosi para pembaca blog dengan pola bercerita yang mengalir alami (storytelling).

 Isi blog perusahaan yang unik dan kekinian (trending) juga dapat menjadi viral di masyarakat sehingga dapat disebarluaskan oleh 'kantor pemasaran dunia maya' yaitu media sosial. Untuk menarik pembaca, isi blog idealnya berkisar antara 500 -- 1500 kata per artikel.

www.ionos.com/digitalguide
www.ionos.com/digitalguide
Media sosial sebagai Kantor Pemasaran yang Menggerakkan
Selama ini, banyak pebisnis (terutama pelaku UMKM) menggunakan media sosial, seperti Instagram sebagai kantor pusat/website plus pemasaran. Niatnya memang untuk menghemat biaya. Tetapi, untuk jangka panjang, ketiadaan website (resmi) akan mengurangi reputasi bisnis.

Tak heran, kehadiran marketplace dengan website resmi mereka lebih berpeluang untuk mendongkrak penjualan UMKM daripada jika hanya mengandalkan media sosial semata. Ini karena proses pembayaran yang terverifikasi resmi via bank dibandingkan bukti transfer via WA.

Analogi pemasaran dan promosi via media sosial perusahaan yaitu isi (official) trailer suatu film terbaru. Membuat penasaran namun tak (detil) menjelaskan. Inti dari media sosial itu adalah menarik perhatian para konsumen di tengah banjirnya informasi dan promosi digital.

Facebook (Fan Page), Twitter (Trending Topic), dan Instagram (Viral Pictures) menjadi trio favorit media sosial. Era multimedia dan menjamurnya para vlogger -- dari orang biasa hingga kaum sosialita - membuat Youtube telah dilirik para perusahaan untuk berpromosi di dunia maya.

Catatan penting dari adanya media sosial sebagai kantor pemasaran di dunia maya (online marketing gallery) yaitu frekuensi posting. Idealnya, dalam sehari sebanyak 3x posting. Waktu unggahnya tentu saja tidak berdekatan agar follower tak merasa dibombardir dengan iklan digital.

ionos.com
ionos.com
Masih banyak aspek unik yang bisa diulik lebih spesifik untuk pengembangan ketiga kantor di dunia maya tersebut ke depannya. Pola pikir (mindset) terbuka dan adaptif terhadap perkembangan zaman menjadi strateginya. Selama konsumen bahagia, perusahaan pun berjaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun