Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Waktunya Makan! Yang Unik dan Menarik dari Yogya #2

7 Desember 2014   13:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:52 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_381154" align="aligncenter" width="300" caption="Penjual cara bikang di Pasar Jadul (Dokpri)"]

14179080861604925571
14179080861604925571
[/caption]

Kue Cara bikang (baca= coro bikang) ternyata bukan serabi sekalipun terlihat seperti serabi ukuran mini.  Info kuliner yang penting itu saya ketahui saat mengunjungi Pasar Jadul yang terdapat pada malam acara puncak HUT JNE ke-24, Sabtu 29 November 2014, di Candi Prambanan, Yogya.

[caption id="attachment_381156" align="aligncenter" width="300" caption="Kompasianer Riana Dewi, Okti Li, dan Admin Nurulloh sabar menanti kue cara bikang tersaji untuk dinikmati (Dokpri)"]

14179081801396284311
14179081801396284311
[/caption]

Saya bersama Kompasianer lainnya antara lain Okti Li, Rianna Dewi, dan Nurulloh sang pak admin, sama-sama mencicipi coro bikang di Pasar Jadul tersebut.  Saat kami kira kue itu adalah serabi, para ibu penjualnya langsung mengatakan bahwa cara bikang bukan serabi.

[caption id="attachment_381157" align="aligncenter" width="300" caption="Serabi Alibaba"]

14179082591927778720
14179082591927778720
[/caption]

Sebelumnya, tim media dan blogger sudah disuguhi kue serabi merek 'Alibaba' oleh tim Werkudara Travel Management saat di bus dari bandara menuju Eastparc Hotel Yogya.  Intinya, kue serabi dan cara bikang meskipun serupa ternyata tidak sama.  Tapi, jangan khawatir.  Dua-duanya sama-sama enak, dijamin!


[caption id="attachment_381159" align="aligncenter" width="300" caption="Romantisnya candle light dinner di meja VIP No. 14 (Dokpri)"]

1417908360757418441
1417908360757418441
[/caption]

Setelah dari Pasar Jadul, tim media dan Kompasianer lalu beranjak ke meja makan untuk tamu-tamu VIP di Area Timur Brahma Candi Prambanan.  Awalnya saya dan Kompasianer Okti Li duduk di meja VIP no 14. Kami berdua lalu pindah ke meja VIP no 3 agar bisa melihat pemandangan di depan, terutama saat konser Nidji, dengan jelas.

Tapi, siapa sangka? Suasana romantis yang sudah mirip benar dengan candle light dinner malam itu harus 'diinterupsi' dengan guyuran hujan deras.  Akibatnya, banyak yang terpaksa mendapat 'bonus' berupa air hujan sebagai menu makan malam yang ditata dalam suasana outdoor.

[caption id="attachment_381161" align="aligncenter" width="300" caption="Sekalipun sudah pindah ke meja VIP No. 3, tetap diguyur air hujan (Dokpri)"]

14179084201315885891
14179084201315885891
[/caption]

Namun, tak apalah.  Toh, hujan pertanda rezeki.  Semoga hujan deras malam itu pertanda baik bahwa ke depannya makanan dan minuman yang berkah serta melimpah selalu hadir dalam kehidupan tamu-tamu HUT JNE ke-24.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun